BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Baju seragam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Sulteng bermasalah. Pasalnya baju yang dibagikan tidak sesuai ukuran tubuh para anggota Paskibraka. Hal itu membuat para pelatih Paskibraka Sulteng kecewa dan mengembalikan seragam tersebut kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulteng yang mengelola jahitan seragam tersebut.
Dengan permasalah tersebut membuat para pelatih khawatir karena puncak pengibaran bendara akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2018, tinggal beberapa hari lagi. Sementara baju seragam mereka masih bermasalah. Sehingga mereka memberikan target kepada Dispora Sulteng untuk secepatnya menyelesaikan seragam sebelum puncak acaranya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Hidayat Lamakarate mengatakan tidak mengetahui pasti mengenai persoalan baju seragam Paskibraka Sulteng. “Kami sangat berterimakasi karena mendapatkan informasi tentang persoalan ini. Kami akan secepatnya mengecek persoalan ini, kepada Dispora Sulteng. Intinya kami sudah mewanti-wanti Dispora Sulteng dari sebelumnya bahwa tidak boleh ada persoalan seperti ini. Karena jika mereka mengalami kekurangan dana kami sudah siapkan tambahannya di perubahan, makanya kami sangat kecewa jika ada kejadian seperti ini,” kata Sekdaprov Sulteng saat menghadiri pembukaan Palu Salonde Perkusi di Hutan Kota Kaombona Palu, Jumat (10/8/2018) malam.
Pantauan Mercusuar pada saat penerimaan baju seragam dari pihak Dispora Suteng ke pihak Paskibraka Sulteng. Setelah dites ternyata banyak baju bermasalah contohnya seluruh baju Paskibrakan laki-laki tidak pas dengan badan mereka, ada lengan tangannya tidak sesuai, kekecilan, pemasangan lambang Paskibraka salah penempatan hingga kain yang digunakan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Permasalahan ini menurut para pelatih karena diduga ada “permainan” antara Dispora Sulteng dengan pihak ketiga yaitu tukang jahit. Makanya hasilnya terkesan asal-asalan tidak sesuai dengan ukuran yang diberikan oleh para pelatih.
Setelah seluruhnya dites baju tersebut langsung mereka kumpul dan mereka kembalikan ke pihak Dispora. Para anggota Paskibraka tidak mau menggunakan seragam yang tidak sesuai dengan ukuran. Jika itu dipaksanakan bisa jadi pada saat tampil Paskibraka Sulteng hanya menjadi tertawaan orang-orang karena melihat baju yang tidak sesuai dengan ukuran mereka.
Sementara itu, Pihak Dispora Sulteng dihubungi melalui telepon tidak memberikan tanggapan mengenai hal itu, upaya untuk mengkonfirmasi melalui whatsapp, juga tidak ada balasan.UTM