PALU, MERCUSUAR – Wakil Ketua Komisi Penyiaran Daerah Indonesia (KPID) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ibrahim B. Lagandeng mengemukakan, era digitalisasi media konvesional, utamanya media televisi dan radio, telah merubah paradigma masyarakat Indonesia. Menurutnya, perubahan ini harus dapat membawa kemanfaatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurutnya, penyiaran digital diharapkan masyarakat dari Sabang sampai Merauke, bisa mendapatkan informasi yang berkualitas dan hiburan yang sehat, dengan beragam pilihan saluran siaran secara gratis. Oleh sebab itu, masyarakat harus paham apa itu siaran digital dan Analog Switch Off (ASO).
“Dalam kampanye transformasi media, publik juga harus diberi kesempatan terlibat dalam proses perpindahan sistem tersebut,” ujar Baim, sapaan Ibrahim B. Lagandeng, Selasa (26/1/2021).
Ia menyebutkan, masyarakat harus diberi pemahaman tentang konsep siaran digital, terlibat dalam proses perumusan regulasi teknis, serta ikut mengawasi implementasi siaran digital. Perlu ada public sphere untuk seluruh tahapan ASO.
Baim menyampaikan, dalam masa pandemi Covid – 19 di mana hampir semua sekolah diliburkan, maka diharapkan masyarakat atau para orang tua sedapat mungkin mengawasi anak – anaknya dari siaran tv digital yang tidak bermanfaat.
“Melalui imbauan ini, Kami berharap para orang tua anak mengawasi secara kekat tontonan anak – anaknya. Siaran – siaran yang bermanfaat, mengedukasi bagi anak – anak,” tandasnya.
Baim menambahkan, semoga transformasi ini memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat, utamanya bagi anak – anak Indonesia khususnya di Sulteng agar mendapat informasi dan pelajaran yang bermanfaat bagi masa depan anak – anak. BOB