Lanjut Yusuf, saat ini kerusakan keanekaragaman hayati menjadi isu yang menarik. Ini tampak dari perubahan iklim yang berlangsung akibat pembangunan global yang tidak terkendali dan eksploitatif. Maka dari itu kata dia, dengan sistem TAKE, menjadi upaya menerapkan komitmen perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala.
“Saat ini telah terbentuk kelompok kerja pembahas TAKE yang terdiri dari beberapa stakeholder dan masyarakat sipil di Kabupaten Donggala, yang bertugas menyusun dan membahas konsep penerapan TAKE melalui Kebijakan Alokasi Dana Desa pada tahun 2025. Untuk itu workshop ini menjadi penting dalam upaya membahas hal tersebut,” jelasnya.
Workshop ini diikuti oleh puluhan peserta, meliputi unsur OPD di lingkup Pemkab Donggala, serta pemerintah kecamatan se Kabupaten Donggala. JEF