Sikola Mombine Tuan Rumah Sharing and Learning Internasional

Yayasan Sikola Mombine menjadi tuan rumah kegiatan Sharing and Learning internasional yang digelar di Kota Palu, 15–19 September 2025. Acara ini diikuti 28 peserta dari Filipina, Jerman, Bangladesh, dan Indonesia. FOTO: DOK SIKOLA MOMBINE

SIRANINDI, MERCUSUAR — Yayasan Sikola Mombine menjadi tuan rumah kegiatan Sharing and Learning internasional yang digelar di Kota Palu, 15–19 September 2025. Acara ini diikuti 28 peserta dari Filipina, Jerman, Bangladesh, dan Indonesia.

Mengusung tema “Sharing Inclusive and Climate-Responsive Livelihood Innovations”, kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi lintas negara untuk berbagi pengalaman, praktik baik, dan inovasi penghidupan yang inklusif serta adaptif terhadap perubahan iklim.

Acara terselenggara berkat kerja sama dengan ASB South and South-East Asia, Kementerian Dalam Negeri RI, serta dukungan Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ). Direktur ASB South East Asia, Lily, menilai ruang semacam ini penting untuk memperkuat kolaborasi dan mendorong lahirnya inovasi.

Selama lima hari, peserta terlibat dalam diskusi tematik, lokakarya, dan kunjungan lapangan ke program PAKAGASI di Kabupaten Sigi untuk melihat langsung praktik pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan penghidupan berkelanjutan.

Direktur Eksekutif Yayasan Sikola Mombine, Nur Safitri berharap, kegiatan ini memperkuat jejaring kerja sama global.

“Dengan berbagi pengalaman dan praktik baik, kita bisa bersama-sama menemukan solusi inovatif menghadapi tantangan penghidupan masyarakat,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Project Manager PAKAGASI, Taufik Hidayat. Ia menyebut kepercayaan sebagai tuan rumah sekaligus menjadikan Sigi sebagai pilot pembelajaran inovatif terkait livelihood.

“Sharing and Learning harus terus dilakukan agar ruang kolaborasi antarnegara semakin kuat,” katanya.
Kegiatan ini menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama internasional dan mendorong inovasi demi ketahanan ekonomi masyarakat di tengah tantangan global, termasuk dampak perubahan iklim. */JEF

Pos terkait