PALU, MERCUSUAR – Empat siswa SMAN 1 Palu kembali menemukan karya yang luar biasa dengan menemukan bahan bakar dari kulit durian yang sangat mudah dibuat dan tentunya murah. Dengan hasil karyanya, empat siswa ini berhasil meraih juara satu, karya tulis ilmiah tingkat provinsi yang dilaksanakan oleh Untad.
“Kami melihat selama ini pemanfaatan durian di Sulteng seperti daerah lainnya yaitu hanya memanfaatkan isinya tetapi kulitnya hanya dijadikan sampah atau dibuang. Makanya itu kami mendapatkan ide dengan memanfaatkan kulit durian ini sebagai bahan bakar yang sangat efisien, yang bisa bersaing dengan bahan bakar lainnya,” katanya, Selasa (24/9/2019).
Empat siswa SMAN 1 Palu yang berhasil menciptakan karya tulis ilmiah yang berjudul pemanfaatan limbah kulit durian untuk pembuatan briket arang sebagai bahan bakar alternatif, yaitu Mohammad Fauzan Paudi kelas XI IPA 1, Latifa Ismi Setyaningrum Kelas XII IPA 1, Gionatta kelas XII IPA 1 dan Prilysia Sharieen Eivaretta Langintan kelas XII IPA 7. Mereka juga mendapatkan dukungan dari dua guru Pembina di SMAN 1 Palu yaitu Ratih dan Siti Rahmawati.
Sebelumnya pihak Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan lomba Karya Tulis Ilmiah untuk tingkat SMA se Sulteng. Pada lomba tersebut mereka mengangkat tema energi terbarukan, makanya mereka menciptakan bahan bakar yang sangat mudah didapatkan dan tentunya bisa lebih hemat dari bahan bakar Gas yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia.
Salah satu siswa SMAN 1 Palu, Mohammad Fauzan Paudi menjelaskan untuk mengambil tema tentang kulit durian dijadikan arang, karena Indonesia merupakan daerah beriklim tropis, yang membuat pertumbuhan durian bisa merata di seluruh daerah khususnya di Sulawesi Tengah yang menghasilkan durian sangat melimpah.
Ia menambahkan padahal kulit durian sendiri memiliki sumber energi panas yang dapat dijadikan sebagai sumber energi panas itu sendiri sebagai pengganti alternatif. Makanya pada saat mereka tampilkan di lomba mereka mendapatkan banyak nilai lebih karena mereka berhasil menciptakan bahan bakar yang sangat murah meriah dan mudah ditemukan.
Sementara itu, salah satu Guru Pembina SMAN 1 Palu, Ratih mengatakan sangat puas dengan karya yang telah ditemukan para siswa dan mempu mengantarkan mereka berhasil meraih juara satu lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi.
“Sebenarnya sebelum lomba kami melihat tema terlebih dahulu untuk menentukan apa yang bagus untuk buat oleh para siswa. Setelah kami melihat tema energi terbarukan yang sebetulnya banyak macam. Cuman kita pilih yang pengeluaran kosnya yang paling rendah, bahannya paling gampang didapat dan untuk melakukan itu semua orang biasa membuatnya,” terangnya.
Setelah itu mereka menghitung kualitas nya dari teori teori kimia, ternyata briket itu tidak karena memiliki kualitas yang baik. Contoh efesiennya yaitu untuk pembakarannya satu keping briket saja bisa bertahan hingga lima menit pembakaran. Misalkan lima briket bisa mencapai setengah jam. Sedangkan satu kilo kulit durian yang kering, bisa jadi 25 briket, bisa menjadi stok bahan bakar salama seminggu.
Sementara pembuatannya sangat mudah hanya mengandalkan kulit durian dan sagu sebagai perekat. Makanya karya ini sangat baik untuk menguragi pengeluaran dibidang bahan bakar untuk rumah tangga.UTM