SMAN 3 Palu Latih Guru Pembelajaran Daring

SMAN 3 Latih Guru

BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – SMAN 3 Palu melaksanakan supervisi (pengawasan) pelatihan para guru dalam memberikan pembelajaran secara dalam jaringan (daring), Selasa (21/7/2020). Kegiatan itu bertujuan agar seluruh guru bisa menguasai proses pembelajaran secara daring yang akan diajarkan kepada para siswa.

Itu merupakan tindak lanjut dari prestasi yang diraih oleh SMAN 3 Palu yaitu Juara I Best Practice tingkat Provinsi Sulteng tentang proses pembelajaran daring selama masa pandemi Covid-19, sehingga ini menjadi tugas dan tanggung jawab sebagai duta rumah belajar di Sulteng memberikan contoh tentang strategi untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan model-model pembelajaran.

Guru SMAN 3 Palu sekaligus Duta Rumah Belajar Tahun 2017, Fatma Sariati mengatakan setelah berhasil meraih juara dirinya kembali menerapkan proses pembelajaran yang dia dapat dapatkan kepada para guru di SMAN 3 Palu.

“Supervisi yang kami lakukan ini tentunya sangat memberikan manfaat kepada para guru dalam mengembangkan pengetahuannya di bidang pembelajaran daring. Dengan adanya proses ini siswa bisa lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran secara daring karena seluruh guru sudah mampu berkreatifitas dan inovasi dalam membuat metode pembelajaran daring,”katanya.

Fatma menambahkan untuk aplikasi yang digunakan untuk proses pembelajaran daring ini mengacu pada aturan Kemendikub yaitu Aplikasi Rumah Belajar, yang didalamnya sudah memiliki banyak aplikasi prabayar yang sangat baik untuk proses pembelajaran siswa contohnya Ruang Guru.

“Dengan menggunakan aplikasi Rumah Belajar seluruh aplikasi prabayar tersebut gratis karena menjadi tanggung jawab pemerintah. Berbeda dengan sekolah lainnya yang menggunakan langsung dan mereka dikenakan biaya oleh aplikasi itu, makanya kami menyarankan seluruh sekolah untuk bisa menggunakan aplikasi rumah belajar,”terangnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 3 Palu, Idris Ade mengatakan inti dari kegiatan ini untuk bisa memberikan pelatihan secara maksimal kepada para guru dalam menguasai pembelajaran secara daring.

“Sebelumnya kami mendengar ada yang mengatakan bahwa sebanyak 70 Persen guru tidak bisa mengajar daring, sehingga ini akan menjadi tantangan buat kami agar seluruh guru atau 100 persen guru bisa melaksanakan pembelajaran daring,” tambahnya.

Kegiatan itu akan dilaksanakan selama lima hari kedepan, jika masih ada guru yang belum mampu waktu akan tambah lagi menjadi 10 hari. Intinya mereka berupaya agar seluruh guru di sekolah tersebut sudah menguasai proses pembelajaran daring. UTM

Pos terkait