DUYU, MERCUSUAR – SMAN 6 Palu melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan pembelajaran sesuai dengan Surat Edaran (SE) Tiga Menteri tentang pembelajaran selama Bulan Ramadan. Salah satu kegiatan utama yang dilakukan adalah pengumpulan takjil dari para siswa untuk dibagikan di sejumlah masjid di Kota Palu, yang nantinya akan digunakan untuk berbuka puasa.
Kepala SMAN 6 Palu, Halimatang menjelaskan, pengumpulan takjil ini merupakan bagian dari materi pembelajaran yang berfokus pada kegiatan sosial, yang sesuai dengan aturan dalam SE Tiga Menteri.
“Selain pembelajaran, kami juga mendorong siswa untuk melaksanakan berbagai kegiatan agama, seperti tadarus Alquran, pesantren kilat, kajian keislaman, serta kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan iman dan akhlak mulia,” katanya.
Halimatang juga menambahkan, setelah menerima SE Tiga Menteri, pihak sekolah bersama para guru dan mendengarkan aspirasi siswa, memutuskan untuk meningkatkan karakter religius siswa dengan berbagi kepada sesama. Untuk itu, mereka membentuk program pembelajaran bernama SMAN 6 Palu Berbagi. Dalam program ini, siswa mengumpulkan takjil secara sukarela, berkolaborasi dengan orang tua, untuk kemudian disalurkan kepada masjid-masjid terdekat melalui pengurus OSIS yang telah ditugaskan.
“Setiap harinya, hampir 200 siswa bertugas untuk membawa takjil, dan kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran,” kata Halimatang.
“Setelah pembagian takjil, para siswa juga akan melanjutkan dengan tadarus Alquran di musallah sekolah,” tambahnya.
Menurut Halimatang, sebelum kegiatan distribusi takjil dilakukan, pihak sekolah bersama siswa dan guru telah melakukan survei untuk menentukan masjid-masjid yang membutuhkan bantuan. Program sosial ini dijadwalkan berlangsung setiap hari mulai dari 6 hingga 20 Maret 2025, sesuai dengan jadwal pembelajaran selama bulan Ramadan.
Selain itu, sekolah mewajibkan setiap siswa untuk membawa Alquran masing-masing setiap hari sebagai bagian dari upaya peningkatan pembelajaran agama. Kebijakan ini juga sejalan dengan arahan dari Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, yang mengkampanyekan program Berani Mengaji. Halimatang menambahkan, meski anjuran tersebut baru diterapkan secara resmi, SMAN 6 Palu sudah lama menerapkan kebiasaan membawa Alquran untuk melatih bacaan siswa di mana pun mereka berada.
“Alhamdulillah, kami telah menerapkan himbauan dari Bapak Gubernur jauh sebelum adanya program ini,” ungkap Halimatang.
Bagi siswa yang tidak hadir di sekolah, sekolah memberikan tugas untuk melaksanakan Program Bermakna bersama keluarga. Setiap siswa diharapkan dapat melaporkan kegiatan keagamaan atau sosial yang dilakukan bersama keluarga, seperti tadarus Alquran, belanja bersama orang tua, atau menyiapkan buka puasa bersama keluarga.
Dengan berbagai kegiatan ini, SMAN 6 Palu berharap dapat memberikan manfaat tidak hanya dalam meningkatkan pendidikan agama, tetapi juga mempererat rasa solidaritas dan kepedulian sosial di kalangan siswa selama bulan Ramadan. UTM