DUYU, MERCUSUAR – SMAN 6 Palu menurunkan para siswa kelas XII untuk mengikuti praktik kerja aksi nyata selama sebulan penuh. Program tersebut merupakan gagasan positif untuk membangun pengalaman dan skill para siswa sebelum lulus sekolah.
SMAN 6 Palu merupakan satu-satunya SMA di Sulteng yang melaksanakan program pembelajaran aksi nyata kepada para siswanya selama sebelum di berbagai dunia usaha. Program ini merupakan pembelajaran di luar sekolah yang mereka terapkan kepada seluruh siswa kelas XII.
Kepala SMAN 6 Palu, Halimatang mengatakan, salah satu hal dari yang melatarbelakangi adanya pembelajaran aksi nyata adalah dengan melihat kondisi siswa beberapa tahun terakhir di SMAN 6 Palu, bahwa anak-anak tersebut tidak semua melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (kuliah). Sehingga ada ditemukan bahwa anak-anak bersama orang tua beranggapan, kalau sudah selesai sekolah, dapat ijazah SMA, sudah cukuplah masa depan untuk anak tersebut.
Menurutnya, pandangan dari orang tua murid, sebenarnya ini tidak masalah. Tetapi mestinya, anak-anak itu diubah pola pikirnya untuk mempersiapkan masa depan tidak hanya selesai kuliah atau sekolah saja.
“Akhirnya dengan dasar tersebut maka anak-anak berubah pola pikirnya, zona nyamannya hilang, yang tadinya sudah selesai sekolah sudah dapat ijazah sudah boleh, kini berubah pola pikirnya dan keluar dari zona nyaman. Maka, kami dari pihak sekolah mulai dari kepala sekolah, dewan guru, Tenaga Pendidikan (Tendik), punya inovasi bagaimana anak-anak diberi pengalaman sejak dini tentang bagaimana dunia kerja, bagaimana memahami kompetensinya masing-masing. Nah, salah satu mewujudkan itu kita beranggapan, ini penting pembelajaran harus di luar kelas dan berbasis kemitraan. Jadi, dia harus kontekstual, aksi nyata, karena anak-anak sudah cukup dapat ilmu selama di sekolah lima semester,” katanya, Rabu (19/2/2025).
Berangkat dari latar belakang tersebut, sehingga pihak sekolah mulai membangun komunikasi, kemitraan dengan instansi, Dunia Usaha Dunia Industri, untuk sama-sama memberikan pendampingan atau pengalaman belajar kepada anak-anak secara kontekstual, secara nyata.
“Maka kami sebutlah Pembelajaran Aksi Nyata Kelas 12 Tahun Pembelajaran 2024/2025, Ada 245 anak-anak yang turun lapangan ke 19 instansi, Dunia Usaha Dunia Industri, selama satu bulan lamanya aksi nyata tadi,” terangnya.
Dari pembelajaran aksi nyata tersebut, Kepala SMAN 6 Palu dapat menyimpulkan, mengumpulkan testimoni dari orang tua anak, dengan anak-anak siswanya langsung, serta testimoni dari instansi serta Dunia Usaha Dunia Industri, ternyata hasilnya begitu besar manfaatnya, mempengaruhi nilai positif, anak-anak begitu bahagia.
“Misalnya aksi nyata di BMGK. Anak-anak ini sudah dipersiapkan untuk ikut teropong untuk melihat HILAL satu Ramadhan, tahun ini, tanggal 27-28 Februari 2025 mendatang. Begitu juga di instansi lain, bahkan sudah ada yang menyampaikan ke anak-anak, kalau mau kuliah, bisa sambil kuliah, sambil kerja disini,” tambahnya.
Berikut daftar Instansi, Dunia Usaha Dunia Industri, jalin kemitraan dengan SMAN 6 Palu, Pembelajaran Aksi Nyata Kelas XII yaitu Makassar Raya Motor Daihatsu, Latisha wedding, Notaris Zulfikar, BMKG, Museum Sulteng, Dinas Kebudayaan, Kantor kelurahan pengawu, Peternakan telur puyuh, Kantor Psikolog, Kebun Anggur, Bengkel Haikal, Banua motor, SPBU Kartini, Kelurahan Palupi, CV. Anugrah Perdana, Rafi Carwash, Mandala Finance, PT. MGS Berkarya Mandiri, dan RAB Property. UTM