SMAN 7 Palu, Miliki Strategi Sendiri Dalam Menerapkan PJJ

SMAN 7 Palu

BAIYA, MERCUSUAR – Di masa pandemi Covid-19, hampir semua sekolah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), makanya SMAN 7 Palu memiliki cara tersendiri dalam menerapkan PJJ untuk memaksimalkan pembelajaran kepada para siswa selama masa pandemic.

kata Kepala SMAN 7 Palu, Anas Syakir, MPd, Minggu (16/8/2020), PJJ hanya dapat dilakukan jika guru dan siswa memiliki fasilitas pendukung seperti komputer, HP, camera, dan jaringan internet. Tidak cukup dengan fasilitas itu, guru  juga perlu dibekali kemampuan mengoperasikan aplikasi pembelajaran daring atau online seperti Ruang Guru, Rumah Belajar, Quipper, dan Googgle Classroom.

“Dalam meningkatkan layanan PJJ kepada siswa, kami belum lama ini melaksanakan pelatihan kepada guru tentang teknik penggunaan aplikasi PJJ. Guru dilatih membuat classroom, merancang absen, membuat materi, tugas, dan kuis. Dalam pelaksanaan jadwal KBM online, guru disiapkan komputer khusus di ruang studio pembelajaran,”ujarnya.

Dia melanjutkan, pada pelatihan tersebut guru secara bergantian sesuai jadwal daring mengunakan PJJ. Bagi siswa yg memikiki keterbatasan, misalnya tidak punya HP, tidak punya pulsa data, sekolah memberi kebijakan khusus.

“Kebijakan khusus yang kami berikan yaitu memberi waktu kepada siswa untuk lapor diri dan datang ke sekolah sekali sepekan dengan tetap mengikuti protokol Kesehatan Covid-19. Siswa yang datang diberi materi, modul dan tugas khusus untuk dikerja secara luar jaringan (Luring),” terangnya.

Pihaknya menambahkan, beberapa siswa yang tidak terdata dalam belajar daring dan luring, dikunjungi langsung kerumahnya untuk diberi arahan, penguatan, sekaligus wawancara dengan orang tua siswa.

“Menghadapi rencana pembelajaran tatap muka sebagai mana disampaikan oleh Kemendikbud untuk zona hijau dan kuning. Kami tengah membenahi fasilitas kebersihan dan kesehatan sekokah untuk mencegah penularan covid-19, seperti menyiapkan bak cuci tangan, menambah pemipaan air dan kran air bersih di depan kelas, penyiapan alat semprot serta disinfektan, pembersihan toilet, hingga penyusunan skema belajar tatap muka secara bertahap,” tambahnya.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, siswa SMAN 7 Palu dapat mengikuti pembejaran daring sekitar 80 persen dan siswa 20 persen tidak memiliki akses internet dan tidak punya HP, makanya siswa tersebut dilakukan pembelajaran secara luring. UTM

Pos terkait