BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – SMKN 2 Palu hingga kini masih membutuhkan bantuan rehab sebanyak 40 ruangan. Sebelumnya mereka sudah mendapatkan bantuan revitalisasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebanyak 36 ruang kelas.
40 ruang tersebut terbagi beberapa kelas, laboratorium hingga aula yang hingga kini belum dikerjakan karena belum ada bantuan anggaran. Hanya saja dari 40 ruang kelas tersebut 13 diantaranya memang tidak bisa digunakan karena kondisinya sudah tidak layak pakai.
Kepala SMKN 2 Palu, Kasman mengatakan masih terus menunggu bantuan untuk merehab sejumlah ruang kelas, makanya pada penerimaan siswa baru tahun ini pihaknya mengurangi jumlah kelas sebanyak 13 ruangan.
“Kami juga tidak terlalu berharap karena sebelumnya kami sudah mendapatkan bantuan dari Kemendikbud untuk rehab 36 ruang kelas. Kemungkinan bantuan bisa dicairkan pada tahun berikutnya, sehingga tidak berpengaruh terhadap ruang kelas yang tidak bisa digunakan akibat retak dampak bencana,” katanya, Rabu (9/10/2019).
Pihaknya saat ini sudah menyiasati berbagai ruang kelas untuk bisa digunakan hanya saja masih menunggu penghapusan aset dari pemerintah daerah untuk ruang kelas darurat yang masih berserakan di halaman sekolah. Sebab saat ini ruang kelas darurat tersebut tidak pernah lagi digunakan karena kondisinya tidak layak.
“Saat ini kami masih fokus untuk perwajahan sekolah yang tampak dari depan, kami tergetkan secepatnya diselesaikan. Sebenarnya bantuan kami akan maksimalkan tetapi karena banyaknya ruang kelas yang masih membutuhkan rehab makanya separuh anggarannya kami alihkan ke ruang kelas,” terangnya.
Saat ini SMKN 2 Palu memang sudah berubah dari sebelumnya karena sudah mendapatkan bantuan rehab untuk perbaikan bagian depan sekolah. UTM