PALU, MERCUSUAR – SMKN 7 Palu saat ini giat mempersiapkan akreditasi sekolah dengan cara meningkatkan kualitas sekolah, hingga mampu memenuhi komponen standar penilaian guna memperoleh akreditas yang lebih baik.
“Seharusnya akreditasi sekolah ini dilaksanakan di akhir tahun 2018, namun dengan adanya bencana yang menimpah Kota Palu 27 September 2018 silam, mengakibatkan proses civitasi ditunda hingga tahun ini, 2019,” kata Kepala SMKN 7 Palu, Nurdin, Sabtu (21/9/2019).
Komponen standar penilaian yang harus dipenuhi yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan serta standar penilaian pendidikan.
Untuk menghadapi civitasi itu, kini sekolah berupaya melakukan pembenahan yang diperlukan, selain pemenuhan komponen penilaian, juga mempersiapkan dokumen dan dokumentasi yang diperlukan saat tim akreditasi datang.
Ia menambahkan mengatakan untuk memenuhi komponen standar penilaian, intinya sekolah harus meningkatkan kualitas baik itu peserta didik, guru maupun pemenuhan kebutuhan sarana prasana.
Oleh sebab itu, sebagai sekolah kejuruan yang berfokus di bidang kemaritiman, proses pemenuhan komponen penilaian sarana dan prasarana itu terbilang cukup menantang, sebab keperluan di bidang kemaritiman bukan hal yang mudah untuk diperoleh, harus bekerjasama dengan pihak –pihak yang berkaitan di bidang kemaritiman.
Tadinya, kata dia, untuk persiapan akreditasi sekolah hampir sebagian sudah terpenuhi dengan baik. Namun, karena adanya bencana gempa dan tsunami 28 September 2018, hal – hal yang sudah disiapkan sekolah seperti file dokumen ataupun sarana prasarana dan sebagiannya hilang ataupun rusak akibat bencana tersebut.UTM