BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Kepala SMP Labschool Untad Palu, Hartadi Gatot, mengungkapkan keprihatinannya mengenai meningkatnya kasus bullying di sekolah saat ini. Perkembangan ini telah menyebabkan ketakutan dan trauma pada siswa yang menjadi korban bullying, yang akhirnya berdampak negatif pada lingkungan belajar.
Hartadi Gatot menyatakan, mencegah bullying bisa menjadi tugas yang sulit, karena seringkali perilaku tersebut muncul tanpa disadari oleh siswa. Kata-kata yang menyakitkan atau permainan kasar, dapat membuat teman sekelas merasa terhina. Oleh karena itu, kepala sekolah dan staf guru di SMP Labschool Untad Palu, secara rutin mengingatkan siswa untuk menjaga tutur kata mereka dan mempromosikan sikap yang menghormati satu sama lain.
“Saya sebagai kepala sekolah terus memberitahukan kepada guru, untuk menjaga tutur kata agar tidak menjadi contoh buruk bagi anak-anak. Kami berkomitmen untuk menjaga, agar kejadian seperti itu tidak pernah terjadi di sekolah kami,” ujar Hartadi Gatot.
Hartadi Gatot dan tim guru tidak pernah lelah untuk mengingatkan siswa, bahwa tindakan bullying dapat memiliki dampak serius. Jika suatu saat bullying terjadi di sekolah mereka, Hartadi berjanji akan menindaklanjuti dengan serius.
Langkah-langkah penyelesaian konflik akan melibatkan kedua belah pihak, yaitu orang tua siswa yang terlibat sebagai pelaku dan korban. Mereka akan diajak untuk berbicara secara baik-baik dan mendapatkan konseling, agar masalah ini dapat diselesaikan dengan bijaksana.
Hartadi Gatot berharap, upaya yang dilakukan oleh sekolahnya dapat membantu mencegah kasus bullying di sekolah-sekolah lain, sehingga lingkungan belajar yang aman dan harmonis dapat terus terjaga untuk kebaikan semua siswa. CR1