NUNU, MERCUSUAR – Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 2 Palu belum bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Mereka hanya bisa melaksanakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNPK) dan saat ini, mereka bergabung ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Palu, karena belum memenuhi syarat pelaksanaan secara mandiri.
Adapun pelaksanaan simulasi menjelang ujian nasional ini, dilakukan dengan metode Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan tidak dilakukan secara bersamaan, sebagaimana pelaksanaan simulasi UNBK yang dilakukan secara bersamaan. Adapun cara pelaksanaanya dilakukan secara tatap muka bersama siswa di dalam kelas, saat sedang melaksanakan pembelajaran.
Upaya ini dilakukan sebagai bahan latihan dalam mengisi soal ujian nanti, walau simulasinya masih menggunakan bahan manual yakni kertas dan pensil. Di dalam persiapan pelaksanaan simulasi Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP), kepala sekolah memerintahkan kepada operator sekolah, agar selalu memperhatikan data-data siswa dan dikirim via online melalui Dapodik.
Adapun Kepala SMP PGRI 2 Palu, Resvina Finarthy, belum lama ini menjelaskan, jumlah peserta UNPK sebanyak 40 orang siswa, namun pasca bencana, sejumlah orang tua memindahkan anaknya ke sekolah lain, dikarenakan faktor ketakutan dan trauma.
Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdata sejumlah 14 orang. Pihak sekolah mengharapkan kepada pihak pemerintah, agar nantinya dapat memperhatikan kondisi sekolahnya, jangan hanya karena sekolah ini berstatus swasta, hingga akhirnya tidak mendapat perhatian dari pihak pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu. MG4