MAMBORO, MERCUSUAR – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Palu menyatakan belum siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan masih akan tetap melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) pada tahun ajaran 2018-2019 ini. Hal ini dikarenakan mereka belum memiliki fasilitas yang memadai, dan gedung adalah masalah yang paling mendasar, yang mengakibatkan sekolah ini belum melaksanakan UNBK.
“Kami memiliki ruang belajar sebanyak 20 ruang kelas belajar dan berdasarkan aturan pemerintah, minimal siswa per kelas berjumlah 32 orang. Maka jumlah kelas dipadatkan menjadi 19 kelas ruang belajar, dan yang tersisa 1 kelas digunakan sebagai laboratorium IPA. Makanya kami belum bisa melaksanakan UNBK, karena jumlah siswa tidak seimbang dengan jumlah ruang dan komputer yang ada,” kata Kepala SMPN 18 Palu, Kisman S Rumu, Rabu (13/2/2019).
Dia menambahkan dari jumlah gedung yang tersedia, ada beberapa gedung yang kurang ideal digunakan dalam proses belajar mengajar, dikarenakan ada beberapa kelas yang mengalami keretakan, juga ada di antaranya yang ukuran kelasnya kecil, yang membuat kelas tersebut kurang pas untuk ditempati belajar. Namun karena kekurangan ruangan belajar, tetap saja ruangan tersebut digunakan, demi untuk memenuhi jumlah siswa yang akan melakukan pembelajaran.
“Kendala serius yang menjadikan kami belum melakukan UNBK saat ini, adalah terdapat pada ruangan kelas yang tidak memadai. Kami saat ini sangat membutuhkan sekali bantuan gedung sebanyak enam ruang kelas belajar,” terangnya.
Bantuan ruangan kelas tersebut jika dikabulkan oleh pemerintah, empat kelas di antaranya akan dijadikan ruang belajar yang baru menggantikan beberapa kelas yang kurang ideal untuk digunakan dalam belajar dan dua ruang kelas sisanya akan dijadikan sebagai ruang laboratorium komputer dan sebagai tempat pelaksanaan UNBK.
Pihaknya juga sangat menyayangkan, sekolah yang ia pimpin yang baru kurang lebih 1 tahun itu, belum bisa melaksanakan UNBK. Padahal menurutnya, sekolah yang dipimpinnya itu adalah salah satu sekolah yang besar di Kota Palu, yang jumlah siswanya mencapai sekitar 600 orang.
Saat ini peserta ujian nasional SMPN 18 Palu berjumlah 167 siswa, yang sebenarnya siap mengikuti UNBK, namun dikarenakan kondisi sekolahnya yang kurang meyakinkan dan belum mendapat perhatian dari pemerintah, maka mereka hanya dapat melaksanakan UNKP saja pada pelaksanaan ujian nasional tahun ini.
Sekolah ini juga sebelumnya sudah mendapat bantuan komputer dari pemerintah, namun menurutnya, pihak sekolah belum bisa menerima bantuan komputer tersebut dikarenakan ruangan yang akan dijadikan tempat penyimpanan fasilitas tersebut belum tersedia. Maka itulah pihak sekolah berharap sekali kepada pemerintah, agar dapat memberikan bantuan sesuai apa yang diiginkan oleh pihak sekolah, demi sebuah perbaikan dan perkembangan kualitas SMP N 18 Palu ke depannya nanti. MG4