BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – Sofyan Nur resmi terpilih sebagai Ketua Forum Tokoh Agama untuk Pengurangan Risiko Bencana (FTA-PRB) Provinsi Sulawesi Tengah periode 2025–2028. Ia unggul dalam pemilihan ketua pada Musyawarah FTA-PRB Sulteng yang digelar di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (19/11/2025).
Musyawarah ini dibuka oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Pemprov Sulteng, Awaludin mewakili gubernur. Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Awaludin, menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap pembentukan forum tersebut. Menurutnya, tokoh agama memiliki peran strategis dalam memperkuat ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
Menurut gubernur, tokoh agama memegang pengaruh sosial yang besar, terutama dalam menyebarkan informasi dan membentuk perilaku umat. Pernyataan ini sejalan dengan hasil kajian Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) yang menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk menuju rumah ibadah saat terjadi bencana.
“Pengurangan risiko bencana bukan hanya urusan pemerintah, tetapi menjadi gerakan bersama masjid, gereja, pura, dan seluruh komunitas umat beragama,” ujar Awaludin membacakan pesan gubernur.
Musyawarah FTA-PRB turut dihadiri Koordinator YRII Area Sulteng, Fahmi Rahmatna, Sekretaris FKUB Sulteng, Muh. Munif A. Godal, perwakilan Kanwil Kemenag, BPBD, serta tokoh lintas agama. Forum ini merupakan inisiatif pertama di Indonesia yang mengintegrasikan peran tokoh agama dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Pendirian FTA-PRB merupakan tindak lanjut program Deepening Role of Faith Leaders and Religious Places in Disaster Risk Management (DROFLERD) yang dijalankan YRII sejak 2023. Program tersebut telah menghasilkan sejumlah capaian, termasuk pendampingan pada tiga rumah ibadah percontohan, yakni Masjid Jami Al-Hidayah (Besusu Barat), Pura Agung Wana Kerta Jagadnatha (Talise), dan GPID Patmos Jono Oge (Sidera).
Selain itu, YRII juga menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas tokoh agama sebagai trainer kebencanaan bagi 30 tokoh dari Palu, Sigi, dan Poso, dengan mengacu pada standar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Keberadaan FTA-PRB diharapkan menjadi ruang kolaborasi lintas agama, untuk memperkuat upaya pengurangan risiko bencana di tingkat komunitas. JEF
Sofyan Nur Pimpin FTA-PRB Sulteng






