Stabilkan Harga, Pemkot Hadirkan Toko TPID

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palu membuat terobosan baru, untuk mengendalikan dan menstabilkan harga di Pasar Masomba.

Pemkot Palu bersama TPID dibantu Bulog dan semua stakeholder, membuat Toko TPID di Pasar Masomba, sebagai langkah awal di bulan Ramadan. 

“Untuk pembukaannya paling besok (hari ini, red), sebab masih pembenahan toko agar nyaman ditempati,” terang Kadis Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagind) Kota Palu, Zulkifli. 

Menurut Zulkifli, Ini adalah salah satu upaya dari Pemkot untuk menekan atau mengendalikan inflasi, khususnya untuk komoditi beras di pasar, dengan didirikannya Toko TPID. 

Ia menjelaskan Toko TPID lebih difungsikan sebagai stokist, yaitu gerai yang menyediakan komoditi tertentu (beras). Sedangkan untuk ketersediaan komoditinya, TPID berkolaborasi dengan Bulog dan mendistribusikan ke kios-kios beras di pasar.

Lebih detail, ia mencontohkan Toko TPID ini tetap akan mendistribusikan beras tidak melebihi HET. Sehingga, harga beras ditargetkan untuk terus stabil dan tidak ada lonjakan harga.

Selain itu, harga beras juga akan  dipampang di layar monitor harga bahan pokok yang dipasang di pintu masuk pasar. Tujuannya adalah pembeli akan mengetahui harga rata-rata beras.

Kepala Perum Bulog Sulteng, Heriswan mengatakan, agar harga pasar terjamin atau dijual sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) yakni Rp10.900, maka dibuatkan Toko TPID di Pasar Masomba. Selain itu, hal ini memudahkan pencatatan beras yang di drop di Toko TPID.

“Di Toko TPID itu, sementara kita menjual beras, minyak dan gula,” kata Herisuan usai rapat pengendalian inflasi bersama Wali Kota Palu, Selasa (18/4/2024).

Oleh karena itu, apabila ada warga yang belanja ke pasar lalu mendapati harga yang tidak sesuai dengan HET, maka warga itu bisa langsung mencari ke Toko TPID. Dengan adanya Toko TPID ini bisa menjaga harga beras, minyak, dan gula di pasaran, sehingga para pedagang itu tidak lagi menjual di atas HET. 

“Ini hasil diskusi TPID dengan semua stakeholder, sehingga kita terus bersinergi untuk menjaga stabilitas harga di Palu. Insya Allah kalau kita bergerak bersama, pasti bisa mengendalikan inflasi di Palu,” katanya.

Heriswan mengimbau kepada masyarakat untuk beralih ke beras SPHP, karena kualitas dan rasanya setara dengan beras premium yang dijual di pasaran.

“Sebenarnya yang digelontorkan Bulog itu beras kualitas premium, makanya kita harap masyarakat mengkonsumsi beras SPHP,” kata Heriswan .

Dia menambahkan, beras SPHP bisa didapat dengan harga Rp54.500 per 5 kilogram. Menurutnya, Bulog memastikan ketersediaan stok beras SPHP mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri. ABS

Pos terkait