BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – Kerukunan menjadi tema besar peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-75 Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2021. Terkait hal itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulteng, Dr H Rusman Langke mengingatkan kepada seluruh umat beragama, untuk terus memelihara kehidupan yang rukun di tengah-tengah masyarakat.
Menurutnya, masyarakat Sulteng telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang tinggi terkait kerukunan. Ia menyebut, salah satunya konsep ‘Nosarara Nosabatutu’ memiliki makna yang dalam terkait kehidupan yang penuh toleransi dalam membangun kebersamaan dan persaudaraan.
“Sulteng memiliki kearifan yang sangat luar biasa. Misalnya ‘nosarara nosabatutu’, rasa persaudaraan inilah yang harus kita wujudnyatakan dalam kehidupan kita sebagai umat manusia,” ujarnya, baru-baru ini.
Sebelumnya, saat membacakan sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas pada upacara peringatan HAB ke- 75 Kemenag, Rusman menyebutkan bahwa untuk membangun kerukunan diperlukan sikap toleransi oleh seluruh elemen umat beragama. “Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama,” kata dia.
Pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama, lanjutnya, merupakan karya bersama para tokoh agama, serta seluruh elemen di Kemenag dari masa ke masa. Olehnya, Kemenag memberikan anugerah penghargaan dan apresiasi kepada seluruh elemen umat beragama, tanpa membedakan satu sama lain, atas dukungan dan sinergi serta kebersamaan dalam mengawal tugas-tugas Kemenag.
“Mari jadikan agama sebagai inspirasi pembangunan bangsa dan Negara,” tandasnya. IEA