TALISE VALANGGUNI, MERCUSUAR – Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, terpilih sebagai pilot project (percontohan) Kelurahan Berdikari di Kota Palu, dari 46 kelurahan yang ada. Hal itu akan diluncurkan pada Maret mendatang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu, Ansyar Sutiadi, mengatakan, Kelurahan Berdikari tersebut adalah bagian dari program kerjasama yang dibangun oleh Pemerintah Kota Palu bersama dengan Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) RI sehubungan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila.
“Ini adalah tindaklanjut dari kerjasama yang dibangun Pemerintah Kota Palu dengan BPIP RI sehubungan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila, salah satu programnya adalah Kelurahan Berdikari,” katanya, Kamis (24/2/2022).
Selain Kelurahan Berdikari, dalam waktu dekat pula akan dilaksanakan pendidikan dan latihan wawasan kebangsaan dengan sasaran dari unsur masyarakat Kota Palu, khususnya kalangan pemuda, sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan tersebut direncanakan pada 13- 17 Maret 2022.
“Direncanakan kegiatan tersebut menghadirkan Deputi BPIP, Slamet Rahardjo dan Christine Hakim, keduanya adalah artis yang menjadi ikon Pancasila. Guna menunjang wawasan kebangsaan tersebut, Kesbangpol Kota Palu telah membuat sebuah wadah Broadcast Pancasila, yang nantinya akan menghadirkan para tokoh sebagai pembicara edukasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP RI, Rahmat Mustofa mengatakan, Kelurahan Berdikari ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh Bung Karno, yang dimaksud Berdikari adalah Berdiri di Kaki Sendiri, berdaulat dalam politik, ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
BPIP RI menurutnya, mencoba mendorong terbentuknya Kelurahan Berdikari di Kota Palu, dan jika ini dapat berjalan, maka ini adalah Kelurahan Berdikari kedua di Indonesia setelah yang ada di Solo.
“Kenapa Kelurahan Berdikari ini didorong, karena secara filosopi berpikirnya itu supaya masyarakat ini bisa mandiri secara budaya, secara ekonomi, dan secara politik, sehingga kelurahan itu tangguh,” kata Rahmat Mustafa.
Kelurahan itu katanya, biasanya berbeda dengan desa, kelurahan warganya lebih beragam dari sisi etnis, agama, budaya, bahasa, sehingga konsep berdikari ini mampu menyatukan perbedaan-perbedaan itu dalam satu semangat, yakni semangat gotong royong.
“Tujuannya itu adalah bagaimana kita membangun kembali budaya-budaya kita yang positif, dari sisi ekonomi bagaimana kita menumbuhkan kembali ekonomi kita di tengah pandemi. Bagaimana masyarakat bisa tetap tangguh dalam menghadapi kondisi sesulit apapun, termasuk menciptakan lingkungan yang nyaman,”jelasnya.
Pemerintah Kota Palu dan BPIP RI memilih Kelurahan Talise Valangguni karena selain sebagai kelurahan terbaik nasional, juga kebetulan berada di tengah-tengah Kota Palu, sehingga diharapkan dari Talise Valangguni dapat memberikan resonansi ke seluruh kelurahan lainnya yang ada di kota Palu. UTM