Tanam Jagung di Bangkep, Wagub Sebut Petani Tulang Punggung Daerah

JAGUNG-312aa6e4

PALU, MERCUSUAR – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir, melakukan penanaman perdana tanaman jagung di Desa Tompodau, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Kamis (7/10/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Relawan Merah Putih (RMP) sebagai tindak lanjut dari kerja sama Pemprov Sulteng dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), tentang pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas pinjam UMKM di wilayahnya.

Ini adalah penanaman perdana yang ketiga. Pertama dilakukan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura di Desa Donggulu, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, pada 25 September.

Kemudian yang kedua dilakukan oleh wagub di Desa Padang, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai pada 5 Oktober. Ketiga juga oleh wagub di Desa Tompodau, Kecamatan Tinangkung, Bangkep.

Ia mengatakan, programnya bersama Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, yakni memberikan peluang pekerjaan kepada masyarakat sesuai keahliannya.

Tidak hanya di bidang pertanian tanaman jagung, tetapi juga di bidang lain seperti pertukangan, perikanan dan kelautan dapat berhubungan dengan BRI untuk mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga rendah yakni 3 persen.

“Gubernur telah menandatangani kesepakatan dengan BRI, Rp5 triliun untuk memberdayakan masyarakat Sulteng, dan menjadi tulang punggung daerah ini, dalam menyuplai kebutuhan ibu kota negara baru,” katanya.

Wagub menyebutkan, pemprov mendukung program penanaman jagung oleh RMP, dan meminta pemerintah daerah juga mendukung sebagai pilot project.

“Program ini akan dikembangkan RMP di seluruh wilayah Sulawesi Tengah,” ujar wagub.

Ia mengatakan, pemprov akan menggenjot pembangunan infrastruktur jalan provinsi, khususnya di Banggai.

“Insya Allah jalan provinsi yang dibangun di Kabupaten Banggai tahun depan selesai, demikian juga di Bangkep, Balut dan wilayah timur Provinsi Sulawesi Tengah,” katanya.

Wagub menyebutkan, saat ini pemprov menggenjot pembangunan di wilayah timur, sehingga perlu dilakukan untuk pemerataan. Sebab, ia menilai hampir seluruh kebutuhan di bagian barat sudah terpenuhi.

Dia mengaku berkhayal, jika nanti Bangkep dan Balut akan terhubung dengan jembatan, dan itu mulai terwujud. Saat ini, pemerintah telah mendapat Rp5 miliar, untuk mendukung pembangunan jembatan tersebut.

Wagub mengemukakan, infrastruktur transportasi sangat penting untuk menghubungkan jalur darat, laut, dan udara.

“Jika ibu kota negara sudah pindah, maka kita sudah siap di segala bidang. Bukan hanya jagung, tapi juga komoditi lainnya harus dipersiapkan,” katanya.

Sementara, Ketua Umum Koperasi Produsen RMP Indonesia Mandiri, Mahfud Masuara mengatakan, saat ini ada 476 orang anggota koperasi RMP di Bangkep.

RMP hadir di seluruh kabupaten di Sulteng, karena disadari membantu mewujudkan visi misi gubernur dan wakil gubernur, untuk mengangkat derajat masyarakat Sulteng.

“Maka pendekatan melalui koperasi dan menyentuh kalangan petani dan UMKM menjadi prioritas Koperasi Produsen RMP Indonesia Mandiri,” ujar Mahfud.

Pilihan tanaman jagung kata dia, karena untuk percepatan peningkatan ekonomi masyarakat. Kemudian adanya MoU antara gubernur dan BRI untuk pemberdayaan masyarakat melalui fasilitas pinjam UMKM di Sulteng sebesar Rp5 triliun. Kemudian RMP ditunjuk sebagai pelaksana program.

“Semoga apa yang dilakukan RMP saat ini dapat mendukung  visi misi gubernur dan wakil gubernur. Itulah sebabnya kami berdiri tegak menjadi supporting pemerintah agar petani bisa terangkat derajatnya dan hidup sejahtera,” katanya.

Semantara, Bupati Bangkep, Rais Adam memberi apresiasi kepada RMP atas program pemberdayaan masyarakat melalui tanaman jagung.

Ia menuturkan, pemerintah mendukung program tersebut dan berharap berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Bupati mengusulkan untuk dikembangkan tanaman jagung manis di Bangkep, sehingga tidak hanya Kilo 5 Luwuk yang terkenal dengan jagung manis, tapi juga Bangkep terkenal dengan jagung manis, selain ubi Banggai. BOB

Pos terkait