PALU, MERCUSUAR – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP beserta jajaranya, Senin (18/10/2021) menerima kunjungan dari Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah (Sulteng), Sahabuddin, di ruang kerja rektor. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas terkait percepatan rehab rekon sejumlah gedung di Untad, yang rusak akibat bencana alam 28 September 2018 lalu.
Rektor Untad dalam kesempatan itu, menyampaikan langsung aspirasinya kepada Kepala BPPW Sulteng yang baru saja menjabat, untuk mendiskusikan kembali terkait percepatan rehab rekon di Untad.
“Kami meminta bantuan untuk menyampaikan aspirasi ini langsung ke pemerintah pusat, berkaitan dengan rehab rekon di Untad,” kata rektor.
Menurutnya, rencana rehab rekon di Untad harus secepatnya menemui titik terang, karena pembelajaran tatap muka rencananya akan berlangsung dalam waktu dekat, sehingga harus membutuhkan fasilitas penunjang, seperti ruang kelas.
“Orang juga sudah tanya-tanya ini, sudah dua tahun tapi belum dibenahi. Makanya kami berharap, agar ada jawaban sudah dari pusat dan ini secepatnya bisa dibangun kembali,” harap rektor.
Sementara itu, Kepala BPPW Sulteng, Sahabbudin mengatakan, dalam rangka percepatan rehab rekon di Untad, di tahap II, sekitar 44 gedung yang akan dibangun, 19 di antaranya merupakan bangunan baru dan sisanya bangunan yang direhab kembali. Diakuinya, dalam mengolah bantuan dari World Bank, banyak kriteria yang harus dipenuhi.
“Memang karena perencanaannya dibuat teman-teman di Jakarta dan sekarang ini sudah selesai, sisa menunggu persetujuan dari World Bank. Setelah itu baru kita lelang. Target kita, tahun ini 44 bangunan itu sudah bisa dilelang,” sebutnya.
Sahabuddin juga mengungkapkan, tengah berupaya agar secepatnya pembangunan gedung di Untad bisa dilaksanakan. Hal tersebut juga merujuk pada kebijakan pemerintah, yang kini telah melonggarkan aktivitas belajar mengajar dengan tatap muka.
“Untuk sementara, ada juga gedung-gedung yang kita sudah rehab, hanya saja belum 100 persen, kami dari BPPW Sulteng akan berupaya terus. Struktur bangunan di Untad nantinya akan didesain menjadi bangunan anti gempa, karena di sini (Kota Palu) rawan gempa,” tandasnya. */JEF