PALU, MERCUSUAR – Tenun kain Donggala merupakan salah satu yang menjadi fokus utama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam memajukan kerajinan daerah.
Hal itu dikatakan Gubernur Sulteng, Longki Djanggola saat membuka Rapat Kerja (Raker) Dekranasda Sulteng di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (9/6/2021).
“Salah satu yang menjadi fokus utama Dekranasda Sulteng selama ini adalah tenun kain Donggala,” tuturnya.
Berkat usaha dan kreasi yang telah dilakukan Dekranasda Sulteng, lanjut Gubernur, tenun kain Donggala sudah dikenal secara nasional sebagai ikon dari daerah setempat.
Ia menuturkan bahwa bagi Pemprov Sulteng, yang telah dilakukan oleh Dekranasda Sulteng dalam konteks tenun kain Donggala, sesungguhnya bukan hanya berhasil mengembangkan kerajinan kain tenun dan memberdayakan para pengrajin, melainkan sekaligus telah menjaga, merawat dan melestarikan budaya daerah Sulteng.
Dikatakan Gubernur Raker Dekranasda merupakan salah satu komponen masyarakat yang bersifat organisasional yang selama ini telah berkiprah dalam pembangunan daerah, khususnya bidang kerajinan.
Dalam 10 tahun terakhir, Dekranasda Sulteng berhasil menunjukkan jati diri sebagai mitra pemda dalam mengembangkan kerajinan daerah. “Eksistensi Dekranasda Sulteng benar-benar memberikan dampak signifikan dalam memajukan kerajinan daerah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai program yang telah dilaksanakan Dekranasda Sulteng,” katanya.
Selain itu, Dekranasda Sulteng juga ikut memberdayakan Dekranasda di kabupaten dan kota, serta mendorong munculnya berbagai kreasi kerajinan khas yang ada di masing-masing wilayah.
Olehnya itu, Gubernur berharap agar instansi terkait menyinkronkan program kerjanya dengan Dekranasda kabupaten dan kota, serta Dekranasda Sulteng. Sebab hal itu sebagai upaya pembinaan secara bersama dan terpadu untuk menghasilkan produk unggulan masing-masing daerah.
LUNCURKAN BUKU
Pada kesempatan itu, Gubernur bersama Ketua Dekranasda Sulteng, Zalzulmida Aladin Djanggola meluncurkan buku ‘Satu Dekade Dekranasda Provinsi Sulawesi Tengah’, serta dilanjutkan dengan penyerahan buku itu secara simbolis kepada Dekranasda kabupaten dan kota. BOB