LERE, MERCUSUAR – Berbadan tidak proporsional, beberapa peserta dinyatakan urung berangkat ke Jepang mengikuti program Specified Skilled Workers (SSW) bekerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebagai upaya pemerintah mengurangi tingkat pengangguran bersama Pemkot Palu.
Syarat umum ini ditekankan ISO Jepang sebagai pusat standardisasi pelatihan bahasa Jepang yang tetap mencarikan solusi yang baru disampaikan ke pemerintah, saat melihat ke-157 peserta di pelepasan, belum lama ini.
Demikian disampaikan, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Wahyuni, Senin (22/11/2021)
Dia melanjutkan, pihak ISO Jepang mempersyaratkan bentuk tubuh proporsional, bisa tidak akan menghambat gerak ditempat kerja, sehingga yang belum memenuhi syarat diberikan status pending (tunda) berkas.
“Nanti saat memenuhi syarat akan dimasukan kembali saat pemberkangkatan berikutnya, sehingga diminta mengikuti program diet dulu,” ujar Wahyuni.
Berat badan dan tinggi badan, dimana ideal tinggi wanita minimal 150 cm dan pria minimal 155 cm dan mata tidak minus, untuk pemeriksaan kesehatan akan dilakukan dalam beberapa hari ini setelah para orang tua mengisi surat pernyataan kesanggupan dan membayar uang tiket ke Jakarta dan biaya CheekUp peserta di Rsud Anutapura sebesar Rp. 1.5 juta.
Ia katakan untuk pemberangkatan pertama dijadwalkan pada 29-30 November 2021, dan untuk orang tua yang saat ini masih belum mampu menyedian uang tiket, pemerintah memberikan waktu dua minggu,dengan catatan minimal 20 orang sebab jika dibawah dari jumalah tersebut maka tidak dapat diberangkatkan, hal ini untuk membuka kelas pelatihan SSW di ISO Jepang untuk kelas susulan.
“Pemeriksaan kesehatan yang 12 hari ini kami lagi apa yang kamu mau rontgen paru-paru dan golongan darah dalam hal kesehatan ada yang tidak memenuhi syarat untuk tampil menunggu proses selama 3 bulan sering istilah gugur, ya tapi kalau untuk kategori ujian tes tertulis bagi anda untuk pilihan tempat pekerjaan sudah ada atau sesuai dengan perusahaan dan pekerja kemarin ada juga orang tua belum sanggup untuk membayar uang talangan,”jelasnya.
Untuk biaya setiap peserta program SSW dari pemberangkatan hingga ke Jepang, dimana untuk biaya diklat pendalaman bahasa dan budaya Jepang di ISO Jepang di Jakarta sekitar Rp.10 juta maka seluruhnya menghabiskan biaya sekitar Rp. 40 juta an yang akan diangsur dibulan ketujuh saat telah bekerja di Jepang,dengan kontrak kerja tiga tahun.
Wahyuni menambahkan untuk perlindungan kerja oleh BPJS Ketenagakerjaan semua diproses BPMI pusat bukan lagi daerah sebab terkait antar negara. Angka pengangguran terbuka Kota Palu berada di angka 8,38 persen atau tertinggi di antara 12 kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah (BPS 2020). ABS