Tim Lakukan Monev Implementasi PDS di LPTK

MONEV

PALU, MERCUSUAR – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) program Implementasi PDS di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), melakukan monev di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), Jumat (11/10/2019). Dalam proses monev tersebut, tim mengevaluasi kinerja 11 dosen yang mengimplementasi PDS di LPTK.     

Tim monev dari Unit Penjaminan Mutu (UPM) FKIP Untad, Dr. I Komang Werdhiana, M.Si menjelaskan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan implementasi PDS di LPTK ini, dimaksudkan untuk mengetahui capaian pembelajaran, berkaitan dengan kompetensi profesionalisme calon guru yang diajarkan oleh dosen pengampuh, juga menilai keberhasilan program PDS melalui hasil perkuliahan dari dosen yang melaksanakan PDS di tahun 2018.

Adapun luaran yang diharapkan dari proses ini berupa perangkat pembelajaran, video pembelajaran, hasil monitoring kegiatan, video testimoni mahasiswa, serta publikasi di jurnal ilmiah atau seminar internasional., Di samping itu, para peserta PDS juga membuat persiapan tampilan pembelajaran dan media pembelajaran.

Dr. I Komang Werdhiana juga menjelaskan, dari hasil monitoring, semua aspek penilaian sudah dilaksanakan dan jumlah pertemuan terpenuhi. Kerjasama antara dosen pengampuh dan guru yang ditugaskan juga sangat baik.

Untuk pelaksanaan di LPTK, persiapannya kata dia sangat baik, di mana penampilan dan interaksi dengan mahasiswa sangat aktif. Dari hasil pengamatannya, kelihatan mahasiswa sangat antusias mengikuti pembelajaran.

Sementara itu, Dr. Supriyatman, M.Pd, salah seorang dosen Pendidikan Fisika FKIP Untad, yang merupakan peserta PDS di LPTK menjelaskan, proses pembelajaran yang dilakukan sudah 6 kali pertemuan, di mana masih ada dua kali pertemuan, terdiri dari satu pertemuan untuk materi, dan satu pertemuan untuk mid semester.

Untuk pengalaman pembelajaran kata dia, sebenarnya tidak ada yang aneh. Hal ini karena dirinya membawa mata kuliah yang diajarkan tersebut sejak lama. Menurutnya, dengan program ini, ada tambahan pengalaman baginya, karena dulu pernah menjadi guru.

“Jadi ada model pembelajaran yang bagus, saya adopsi untuk pembelajaran di kampus,” ujarnya. JEF

Pos terkait