TANAMODINDI, MERCUSUAR- Pelaksanaan Festiva Pesona Palu Nomoni (FPPN) III tahun 2018 tinggal menghitung empat hari, yakni dilaksanakan pada 28 September 2018 di sepanjang pinggiran Teluk Palu, namun usai melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi FPPN, Wali Kota Palu Hidayat mengaku sangat kesal dan geram, karena menilai pengerjaan infrastruktur pendukung FPPN terkesan lamban.
Wali Kota dan rombongan meninjau Kampung Kaili, yang belum juga rampung meskipun dikerjakan siang malam, melihat lambannya pengerjaan soki-soki dan beberapa venue lainnya Hidayat kesal kepada panitia, terutama Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu, sehingga ia menegaskan, apabila belum juga rampung maka dia meminta perhelatan FPPN yang dirangkaikan dengan Hari Habitat Dunia diundur saja.
“Bila perlu sampai bulan Desember sehingga lama pengerjaannya. Apa gunanya panitia ini dibentuk bila pekerjaannya semua lambat, sedangkan sudah di SK-kan sejak April. Saya minta paling lambat 26 September sudah siap semua,” tegasnya, Senin (24/9/2018).
Pihak PU menyampaikan, keterlambatan pengerjaan dikarenakan adanya perubahan perencanaan di lapangan yang tidak sesuai. Namun, menurut Hidayat, hal itu tidak dapat dijadikan alasan, sehingga jika tidak siap dirinya akan tunda pelaksanaan iven tersebut.
Untuk panggung venue akan disebar dan dipastikan akan ada PKL yang mengisi sepanjang Teluk Palu termasuk tenda tim medis yang disiagakan dan sebanyak 14 mobil ambulance, termasuk di Bukit Salena tempata pelaksanaan olah raga Paralayang.
Selain itu Wali Kota juga menyoroti ASN yang membawa kendaraan dinas untuk memasang stiker berlogo iven FPPN, jika tidak terpasang maka wali kota memerintahkan penarikan kendaraan dinas tersebut. ABS