Tinjau Pasar dan Perusahaan Ritel, Komisi B Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Tercukupi

Dprd-1cbeac18
MENINJAU - Ketua dan anggota Komisi B DPRD Kota Palu saat meninjau pasar dan gudang ritel di Kota Palu untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok terkendali jelang ramadan, Selasa (29/3/2022). FOTO : RESTI ANANDA/MS

LOLU UTARA, MERCUSUAR – Komisi B DPRD Kota Palu, Selasa (29/3/2022) turun langsung meninjau pasar dan gudang perusahaan ritel di Kota Palu untuk memastikan harga dan ketersediaan stok bahan pokok jelang ramadan terkendali dan cukup. 

Sejumlah anggota DPRD Kota Palu yang turun meninjauh dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Ridwan Basatu, yang memastikan ketersediaan bahan pokok di pasar maupun mini market dan super market di Kota Palu tercukupi.

Lanjutnya, walaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan terutama pada minyak goreng kemasan yang kini berkisar Rp25ribu hingga Rp27ribu per liternya.

“Kebutuhan stok bahan pokok tercukupi, namun harganya memang sudah cukup mahal dan ini terjadi di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Selain Ketua Komisi B, anggota komisi B lainnya juga turun hadir diantaranya Joppy Alvi Kekung, Ratna Mayasari Agan, Rizki Harianti Ramadani dan juga Adris serta Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) Kota Palu, Ajenkris.

Lanjutnya, selain minyak goreng, beberapa komoditas bahan pokok lainnya juga mengalami sedikit kenaikan seperti yang terjadi disetiap jelang ramadan.

“Kalau yang lain juga ada kenaikan tapi tidak banyak, dan itu sering terjadi setiap jelang ramadan. Untuk rempah-rempah harganya masih stabil dan tidak mengalami kenaikan,” jelasnya.

Selain minyak kemasan, minyak curah yang kini berkisar Rp16ribu hingga Rp18ribu per liternya juga dipastikan aman dan terkcukupi untuk masyarakat Kota Palu yang kini banyak beralih dari minyak kemasan ke minyak curah.

Ajenkris juga menambahkan, untuk minyak kemasan Kota Palu akan menerima jatah 126 ton sebelum memasuki bulan ramadan mendatang. Stok tersebut dipastikan cukup karena kebutuhan minyak kemasan di Kota Palu hanya berkisar 37-40 ton setiap bulannya.

“Sesuai aturan Kemendagri, saat ini belum ada harga HET tapi mengikuti mekanisme pasar,”jelasnya. RES

 

Pos terkait