Tokoh Agama Minta Operasi Tinombala Dituntaskan

tatap muka

BESUSU BARAT, MERCUSUAR –  Sejumlah tokoh agama di Poso menginginkan Operasi Tinobmala segera dituntaskan. Masyarakat merasa tidak aman dengan adanya rentetan peristiwa penembakan dan kasus lainnya yang terjadi di Poso.

Hal ini diungkapkan, para tokoh agama saat bertemu Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Syafril Nursal, Senin (8/6/2020). Banyak aspirasi yang kepada Kapolda, salah satunya meminta agar Operasi Tinombala dituntaskan agar tidak berkepanjangan.

“ Segera tuntaskan operasi tinombala, masyarakat merasa tidak aman ke gunung biru bertemu kelompok MIT Poso dibunuh dan disembilih, juga  tidak merasa aman karena dengan adanya rentetan peristiwa yang mengorbankan masyarakat,”ungkap tokoh muslim di Poso,  Ustadz Adenan Arsal.

Ia juga berharap adanya perlindungan kepada anak-anak korban kekerasan di Poso. Jangan sampai negara ini malu karena adanya tindakan segelintir oknum  di hutan Poso, sehingga menimbulkan kesan konflik poso ini seolah-olah diperlihara.

Senada dengan Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Poso, Arifin mengatakan,  peristiwa Poso dilakukan dua kelompok yakni Kelompok Gunung Biru dan kelompok bawah.  Kelompok gunung biru akan diselesaikan oleh Operasi tinombala, sementara kelompok bawah bagaimana memutus mata rantai atau doktrin-doktrin kepada para simpatisan.  Juga perlindungan kepada masyarakat sehingga tidak menjadi korban baik oleh kelompok gunung biru maupun adanya kesalahan oknum aparat keamanan. 

“Kasus-kasus pembunuhan dengan sadis seperti pemenggalan kepala oleh kelompok MIT harus segera diselesaikan, demikian juga permasalahan salah tembak juga diproses sesuai hukum yang berlaku,”harap Ustadz  Arifin.

Menanggapi hal itu, Kapolda Sulteng berkata,  permasalahan Poso tidak cukup diselesaikan dengan penegakkan hukum oleh Kepolisian bersama TNI. Tetapi harus diselesaikan secara komprehensif dengan membangun kehidupan sosial ekonomi, terutama kepada kelompok-kelompok yang mendoktrin untuk menjadi teroris.

“Kami berharap tokoh-tokoh agama di Poso untuk bekerjasama secara komprehensif, karena apabila dibiarkan peristiwa akan terus terjadi,  baik korban masyarakat maupun aparat keamanan sendiri. IKI

Pos terkait