LOLU SELATAN, MERCUSUAR- Slogan listrik masuk desa sepertinya semakin lama semakin sulit untuk segera diwujudkan, pasalnya posisi tunggakan listrik diakhir Agustus 2018 sudah mencapai Rp35 Miliar. Sementara, sebagai perusahaan yang mengelola ketenagalistrikan, PLN selain menjaga keandalan pasokan listrik yang sudah dinikmati oleh pelanggan,PLN juga berkewajiban untuk mengaliri listrik ke daerah-daerah yang saat ini belum ada listriknya.
Demikian dikatakan, Manajer PLN Area Palu, Abas Saleh, Senin (3/9/2018). Dia mengatakan, kondisi pendapatan saat ini bisa dikatakan sangat kritis mengingat dari omset tagihan rekening listrik pasca bayar pada Agustus 2018 sekitar Rp50 miliar, sedangkan posisi sampai dengan akhir Agustus 2018 yang masih menunggak sekitar Rp35 miliar atau sekitar 69,5 persen.
Dari jumlah yang menunggak itu ada sekitar 48.177 pelanggan yang belum membayar tagihan listrik, untuk itu dapat dibayangkan jika sebuah perusahan kondisi keuangannya seperti PLN Area Palu, maka akan sangat sulit untuk operasionalnya apalagi untuk investasi.
“Kami mohon kepada seluruh masyarakat pelanggan PLN untuk membantu kami meningkatkan pelayanan kami kepada masyarakat dengan membayar tagihan listrik tepat waktu, demi membantu kita meningkatkan pelayanan maupun melistriki desa yang belum teraliri listrik,” imbau Abas.
Dia melanjutkan, seperti diketahui, pada Agustus 2018 ada enam desa di Sulteng yang baru teraliri listrik yaitu Desa Tawanggeli, Desa Tamodo, Desa Donggara, Desa Gimpubia yang masuk Kecamatan Pinembani sedangkan untuk kecamatam Balaesang Kabupaten Donggala ada Desa Palau dan di Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi ada Desa Soi.
“Saat ini PLN juga sedang dalam pelaksanaan pekerjaan untuk mengaliri listrik di desa-desa seputaran Danau Lindu Kabupaten Sigi. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak baik Pemerintah Daerah dan masyarakat yang membatu kami, demi kelancaran proses pekerjaan,”ujarnya.ABS/*