BAIYA, MERCUSUAR – Yayasan Pusaka Uwelutu (YASALU) Sulteng bersama Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII), Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Palu, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Palu melaksanakan penanaman mangrove di Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Minggu (30/10/2022). Penanaman kali ini, melibatkan berbagai pihak, seperti NGO kebencanaan, NGO lingkungan, akademisi dan mahasiswa, komunitas, Forum PRB Kelurahan Baiya, perwakilan ADB (Asia Development Bank), serta masyarakat.
Pada penanaman kali ini, jumlah bibit mangrove yang ditanam di sepanjang pantai berjumlah 2022 bibit. Aksi penanaman mangrove ini dihadiri oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. Dalam sambutannya, Hadianto mengapresiasi aksi ini, sebagai bentuk upaya mitigasi bencana, juga upaya untuk menata kawasan pesisir. Menurutnya, upaya-upaya seperti ini harus terus dilakukan, di wilayah-wilayah pesisir Kota Palu yang terindikasi dapat ditanami mangrove.
Hal senada juga disampaikan Area Officer YRII Sulteng, Fahmi Rahmatna. Menurutnya, aksi ini dibangun dari keterlibatan masyarakat dan para pihak secara partisipatif, untuk merumuskan upaya yang tepat dalam hal mitigasi bencana. Pihaknya juga mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh para pihak, untuk mewujudkan ketangguhan bencana di Kota Palu. “Aksi ini merupakan bagian dari peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Palu, yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti pameran, simulasi kebencanaan, TOT dengan tokoh agama, serta sejumlah kegiatan lainnya. Kami berharap, rangkaian peringatan Bulan PRB ini menjadi pemantik semangat masyarakat dan para pihak di Kota Palu, untuk mewujudkan ketangguhan bencana,”ujarnya. JEF/*