Udang Vaname, Solusi Ekonomi di Masa Pandemi

WEBINAR

PALU, MERCUSUAR – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang rendah pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, pada akhirnya akan berpengaruh pada investasi dan ekspor sebuah negara. Negara yang investasi dan ekspornya rendah, maka konsumsi dan impor cenderung akan lebih tinggi.

Kondisi ini sangat riskan bila berlangsung terus menerus. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia berupaya agar tetap dapat menarik investasi. Udang adalah salah satu komoditas yang tidak terpengaruh secara signifikan terhadap permintaan pasar dunia, di tengah krisis seperti saat ini.

Demikian pemaparan Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, selaku narasumber dalam Webinar Nasional bertema Pengembangan Teknologi Budidaya Udang Vaname Supra Intensif Berskala Kecil, Sebagai  Pembangkit Ekonomi di Tengah Krisis, yang diselenggarakan oleh  Program Studi Akuakultur Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan) Universitas Tadulako (Untad), pada Selasa (7/7/2020). Webinar yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Prof. Dr. Amar, ST, MT,  dipandu oleh Fachruddin Hari Anggara Putra, S.Pi, M.Si dan dimoderatori oleh Dr. Akbar Marzuki, S.Pi, M.Si

Hasanuddin Atjo menjelaskan, Udang Vaname merupakan salah satu komoditas yang menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia, dan banyak dibudidayakan. Udang Vaname memiliki keunggulan, di antaranya responsif terhadap pakan / nafsu makan yang tinggi, tahan terhadap kualitas lingkungan yang buruk, pertumbuhan lebih cepat, serta tingkat kelangsungan hidup yang  tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan tambak supra intensif untuk peningkatan produktivitas di Indonesia, sangat dibutuhkan.

Direktur Pembenihan KKP RI, Ir. Coco Kokarkin, M.Sc menerangkan, dengan metode super intensif, pengusaha udang dapat memperoleh sekitar 40-130 ton per hektar.

Lebih lanjut, akademisi Untad,Rusaini S.Pi M.Sc, Ph.D, memaparkan, ancaman terbesar dalam produktivitas industri akuakultur, adalah ancaman penyakit. Sekitar 60 persen penyebab penyakit dalam industri akuakultur, disebabkan oleh virus, 20 persen oleh bakteri dan 20 persen adalah sebab lainnya. Sementara itu, Udang Vaname sendiri merupakan jens udang yang lebih resisten terhadap serangan virus. Oleh sebab itu, budidaya udang ini dianggap lebih menjanjikan dibandingkan udang jenis lainnya.

Webinar yang berlangsung sekitar tiga jam ini, diikuti oleh peserta dari berbagai elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, akademisi, penyuluh, dan pengusaha. */JEF

Pos terkait