LERE, MERCUSUAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu dan Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia memperkuat sinergi, dalam upaya memenuhi hak generasi muda dari wilayah transmigrasi untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Langkah kolaboratif ini bertujuan untuk membuka akses yang lebih luas bagi anak-anak dari kawasan transmigrasi, agar dapat menempuh pendidikan jenjang strata satu (S1) di perguruan tinggi, khususnya di UIN Datokarama.
“Kami sangat mengapresiasi UIN Datokarama yang telah bersedia bersinergi dalam berbagai kegiatan, baik yang telah dilakukan sebelumnya maupun program-program mendatang,” ujar Kepala Bagian Kerja Sama Kementerian Transmigrasi, Andi Aryawan, saat melakukan kunjungan silaturahim ke Kampus UIN Datokarama Palu, Kamis (11/9/2025).
Pertemuan berlangsung di Ruang Rektor UIN Datokarama dan diterima langsung oleh Rektor Prof. Dr. H. Lukman Thahir, M.Ag., didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Faisal Attamimi dan Kasubag Akademik Helen.
Kolaborasi antara Kementerian Transmigrasi dan UIN Datokarama telah berjalan sejak tahun 2021. Pada tahun tersebut, sebanyak 18 generasi muda dari kawasan transmigrasi menerima bantuan biaya pendidikan penuh untuk menempuh kuliah selama empat tahun. Kini, seluruh penerima bantuan tersebut telah berhasil meraih gelar sarjana.
Pada tahun 2022, kerja sama berlanjut dengan memberikan bantuan pendidikan kepada tiga mahasiswa transmigrasi, yang saat ini telah memasuki semester akhir dan diproyeksikan lulus pada tahun 2026. Selain bantuan pendidikan, pemerintah juga memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp550 ribu per bulan kepada masing-masing mahasiswa penerima.
“Ini adalah bentuk kolaborasi intens yang telah kami bangun bersama UIN Datokarama. Kami berharap kerja sama ini terus berkembang,” tutur Andi Aryawan.
Lebih jauh, ia mengungkapkan, sesuai dengan arahan Presiden RI, Kementerian Transmigrasi ke depan akan mengedepankan transformasi transmigrasi, dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai mitra strategis. Salah satu program inovatif yang tengah disiapkan adalah Program Ekspedisi Patriot.
Program tersebut dirancang untuk mengirimkan akademisi dan peneliti muda ke wilayah transmigrasi guna melakukan pemetaan potensi lokal, mengidentifikasi komoditas unggulan, dan menyusun strategi pengembangan kawasan berbasis data ilmiah.
Menanggapi hal itu, Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman Thahir, menyambut positif kerja sama tersebut dan berkomitmen untuk terus mendukung program pendidikan bagi generasi muda transmigrasi.
“Kami bersyukur dan mengapresiasi Kementerian Transmigrasi yang telah melibatkan UIN Datokarama dalam peningkatan kapasitas generasi muda. Sinergi ini juga sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama melalui program Ekspedisi Patriot,” ujar Rektor.
Sinergi antara UIN Datokarama dan Kementerian Transmigrasi diharapkan menjadi model kolaborasi yang berkelanjutan dalam menciptakan akses pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh anak bangsa, termasuk dari kawasan transmigrasi. */JEF