SILAE, MERCUSUAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama memperkuat implementasi Islam moderat, dalam rangka meningkatkan kualitas perdamaian masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di tengah kemajemukan yang ada.
Rektor UIN Datokarama, Prof. Dr. Lukman S. Thahir, M.Ag, Rabu (27/12/2023) mengemukakan, pengembangan perguruan tinggi tersebut dalam kurun waktu empat tahun ke depan, mengacu pada visi Islam moderat.
“Visi kita adalah Islam moderat, local wisdom, terdepan dalam pengembangan integrasi ilmu, enterpreneurship dan local wisdom yang berwawasan Islam moderat tahun 2031,” ujar Prof. Lukman S. Thahir.
UIN Datokarama saat ini mempertajam visi tersebut lewat workshop, yang menghadikan seluruh komponen civitas akademik perguruan tinggi negeri tersebut.
UIN Datokarama juga menghadirkan cendekiawan muslim, Prof. Amin Abdullah, Ketua Umum HPN, Tyovan Ari Widagdo dan Pemerhati Budaya, Dr. Suaib Djafar.
Dalam workshop itu, Prof. Lukman mengatakan, memahami Islam moderat harus dengan pendekatan linguistik dan pendekatan historis.
Ia menjelaskan, Islam moderat bukan aliran kepercayaan, faham, atau mazhab, melainkan sebagai sistem berfikir dan memahami, serta mengimplementasikan nilai – nilai ajaran agama, yang mengakomodasi empat indikator moderasi beragama Kementerian Agama.
Munculnya Islam moderat dipengaruhi tiga faktor, pertama, adanya stigmatisasi negatif dunia barat terhadap Islam sebagai agama kekerasan. Kedua, terjadi distorsi kekuasaan politik Islam timur tengah. Ketiga, masalah polarisasi pemikiran Islam di Indonesia.
Prof. Lukman menjelaskan, UIN Datokarama sendiri dalam memaknai Islam moderat, yaitu Islam dengan model universal hostpitality. Prof. Lukman mengutip konsep keramahtamaan oleh Emanuel Kant, di mana, setiap manusia lepas dari suku, agama, ras, ataupun situasi sosial dan budayanya, memiliki hak untuk mengunjungi setiap orang, atau setiap orang adalah tetangga bagi orang lain.
Islam moderat dalam pandangan UIN Datokarama menurutnya, juga sebagai prinsip pemandu untuk melindungi masyarakat dari pikiran dan tindakan yang tidak manusiawi dan mencederai nilai – nilai kemanusiaan.
“Oleh karena itu, kita harus menjadi pelaku utama dalam menguatkan Islam moderat,” kata Prof. Lukman.
Dengan demikian, UIN Datokarama menurut dia, akan menjadi rumah besar bagi semua agama di Indonesia. */ABS