LERE, MERCUSUAR – Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama bersinergi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyosialisasikan penerimaan mahasiswa baru tahun 2024.
Rektor UIN Datokarama, Prof Dr. Lukman S. Thahir, M.Ag mengemukakan, penerimaan mahasiswa baru tahun 2024 dilakukan harus bersinergi dengan multi pihak.
“Kanwil Kemenag menjadi satu mitra strategis UIN Datokarama,” ujar Prof. Lukman.
UIN Datokarama bersama Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng menyosialisasikan penerimaan mahasiswa baru di Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palu, Senin (15/1/2024)
Sosialisasi itu dihadiri Rektor UIN Datokarama Prof. Dr. Lukman S. Thahir, M.Ag dan Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Thaha, serta diikuti kurang lebih 500 siswa kelas XII, yang berasal dari enam Kelompok Kerja Madrasyah (KKM) naungan MAN 1 Palu.
Rektor menyampaikan, UIN Datokarama saat ini tengah berupaya, agar para lulusannya tidak menjadi pengangguran di masyarakat. Oleh karena itu, UIN Datokarama dalam penyelenggaraan akademik, lebih mengarah pada pembangunan kompetensi kewirausahaan atau kemampuan mahasiswa berusaha.
Saat ini, proses penerimaan mahasiswa baru di UIN Datokarama telah dimulai, diawali dari jalur penerimaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Dalam seleksi ini, terdapat tiga program studi umum yang dapat didaftar oleh masyarakat, yaitu program studi informatika, sistem informasi dan arsitektur.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulteng, Ulyas Thaha mengemukakan, pihaknya akan mendorong siswa dan siswi alumni madrasah di bawah naungan Kanwil Kemenag Sulteng, untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UIN Datokarama.
“Apalagi ada kemudahan dan beasiswa yang diberikan, maka hal ini menjadi kesempatan emas bagi masyarakat Sulteng kuliah di UIN Palu,” ujarnya.
Kata dia, Kemenag Sulteng akan mendukung penuh upaya peningkatan jumlah mahasiswa UIN Datokarama. Ulyas Thaha mengatakan, alumni madrasah di wilayah Sulteng, tidak perlu ragu untuk kuliah di UIN Datokarama.
UIN Datokarama kata dia, tidak hanya fokus pada pengembangan pengetahuan (knowledge), tetapi juga kompetensi keterampilan, agar kelak tidak menganggur setelah selesai kuliah. */ABS