PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) memastikan pelaksanaan Ujian Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMMPTN) akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 secara ketat. Demikian yang disampaikan Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP) Untad, Dr. Ir. Munari ST., SH., MM, Sabtu (10/7/2021).
Menurut Munari, pelaksanaan SMMPTN itu juga telah mendapatkan izin dari pimpinan daerah, yakni Gubernur Sulteng dan Wali Kota Palu, dengan catatan melakukan pengetatan prokes COVID-19 dan mencegah terjadinya kerumunan di Untad. Adapun ujian SMMPTN akan dilaksanakan selama dua hari, yakni 12-13 Juli 2021, yang digelar secara tatap muka dengan empat sesi
Untuk itu, berbagai persiapan pengetatan prokes COVID-19, telah disiapkan mulai dari Sabtu (10/7/2021), diawali dengan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan ujian. Setiap ruangan ujian, nantinya akan ditempati 20 orang peserta.
“Kapasitas ruangan itu 50 orang. Standarnya kan 50 persen, tapi yang kita gunakan justru hanya 40 persen dari kapasitas, biar jaraknya tempat duduknya berjauhan,” ujar Munari.
Fasilitas protokol kesehatan, seperti hand sanitizer dan tempat cuci tangan, juga akan disiapkan di setiap ruangan ujian. Sebelum memasuki ruangan ujian, para peserta terlebih dahulu akan dicek suhu tubuhnya oleh petugas kesehatan Untad, kemudian peserta langsung diminta untuk masuk ke dalam ruangan, sembari menunggu pelaksanaan ujian dimulai.
“Diperiksa dengan thermogun (suhunya red.) dan menggunakan detektor untuk mengantisipasi kecurangan. Gawai disimpan di dalam tas, kemudian dikumpul. Untuk mencegah kerumunan, peserta diminta menunggu di dalam ruangan ujian,” ujarnya.
Tidak hanya itu, setelah selesai mengikuti ujian, peserta juga diminta untuk langsung pulang ke rumah masing-masing dan tidak diperbolehkan untuk berkumpul di Untad. Pihak Untad juga telah membagi jalur bagi peserta untuk meninggalkan lokasi ujian. Jalur tersebut terbagi menjadi tiga, yakni untuk peserta yang ujian di wilayah selatan akan menggunakan dua pintu yakni pintu gerbang dekat Fakultas Teknik dan gerbang Pascasarjana.
“Kalau yang bagian utara itu bisa lewat pintu gerbang utama. Kalau kemarin yang normal itu menunggu jam selesai langsung keluar tapi kali ini, siapa yang sudah selesai langsung diminta untuk pulang, agar tidak terjadi kerumunan dan ini dijaga oleh satu pleton aparat Kepolisian, ditambah dengan satuan pengamanan dari Untad sekitar 40 personel,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Untad, Dr. dr. Ketut Suarayasa, M.Kes menambahkan, dalam pelaksanaan ujian, para peserta diberikan waktu selama satu jam, agar para peserta tidak berlama-lama di dalam ruangan. Pihaknya juga telah menyiapkan ruangan khusus bagi peserta, yang suhu tubuhnya di atas batas maksimal.
“Jadi begitu ada peserta suhunya diatas 38 derajat, tim kesehatan langsung bawa ke Rumah Sakit Untad, jadi proses tesnya tetap lanjut di rumah sakit dan sudah kami siapkan ruangan khusus, kalau perlu langsung kita lakukan rapid pada peserta yang bersangkutan,” jelasnya.
- Ketut mengungkapkan, dalam pelaksanaan SMMPTN tersebut, pihaknya menyiapkan 20 orang tim kesehatan, yang akan bertugas di 14 titik ruangan ujian di Untad.
“Itu baru tim kesehatan, belum lagi bagian yang men scan, itu dua orang di setiap Fakultas. Satu titik itu, khusus menangani prokes, ada 6 orang dan ditambah lagi dari pihak Kepolisian,” paparnya.
Menurut dr. Ketut, ruangan-ruangan yang akan digunakan peserta seleksi, akan kembali disemprot disinfektan, saat pergantian sesi ujian dan setelah ujian selesai.
“Jadi satu hari itu dua kali penyemprotan. Artinya, kami sudah berupaya mengatur semua sesuai protokol kesehatan yang sangat ketat. Pesan saya, untuk peserta. Karena ini peningkatan kasus COVID-19 tinggi, mau tidak mau seleksi ini kita lakukan, tapi harus taat dengan prokes,” tandasnya. */JEF