UNDP Rampungkan Rekonstruksi Sekolah di Parmout dan Sigi

Pihak UNDP Indonesia saat menyerahkan kunci tanda dimulainya pengoperasian sekolah di wilayah Parigi Moutong, Jumat (28/6/2024). FOTO: MUHAMMAD RIFKI/MS

PALU, MERCUSUAR – Sebanyak  18 sekolah dan satu Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah Parigi Moutong (Parmout) dan Sigi sudah dapat dioperasikan usai direkonstruksi  oleh  United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia, Sabtu (29/6/2024). Rekonstruksi ini dilakukan bersama PT Maleo Galeri Utama dan PT Wahana Mitra Kontrindo.

Rekonstruksi masuk dalam proyek Programme For Earthquake and Tsunami Infrastructure Recontruction Assistance (PETRA). Selesainya pembangunan,  ditandai dengan penyerahan kunci kepada pihak sekolah.

Beberapa  sekolah sasaran di Parmout yakni, SMPN 1 Parigi Utara, SMPN SATAP 2 Parigi Selatan, SDN Kasimbar, SDI Marantale, SDN Toboli, SDN Parigimpuu dan SDN Purwosari. Untuk wilayah Sigi ada beberapa sekolah di daerah Gimpu, Boladangko dan Kulawi. Sementara Puskesmas juga dibangun di daerah Kulawi.   

Dalam Proyek PETRA di Sulteng, bangunan rekonstruksi berupa ruang kelas, ruang guru, toilet, laboratorium dan fasilitas lainnya. Kategori masuk rekonstuksi yakni bangunan rusak berat, sesuai dengan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Kepala Sekolah SDN 3 Kasimbar, Moh Sengkang S.Pd saat diwawancarai mengatakan, rekonstruksi UNDP sangat membantu proses pembelajaran di sekolah. Karena, ruang kelas dan bangunan  sudah standar anti gempa, mendukung  kenyamanan para murid untuk belajar.

“Alhamdulillah, pembangunannya sudah selesai dan diserahkan kepada kami. Tentu ini sangat mendukung pendidikan di SDN Kasimbar,” ungkapnya.

Proses penyerahan kunci kepada pihak sekolah sasaran  disaksikan oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan kabupten Parigi Moutong. Penyerahan kunci kepada merupakan tindak lanjut pascapenandatangan berita acara serah terima operasional antara BNPB dan pemerintah daerah Kabupaten Parmout.

Dengan diserahkannya kunci ketujuh  sekolah tersebut, pihak sekolah sudah bisa mengoperasionalkan fasilitas-fasilitas tersebut pada tahun ajaran baru nanti.

Kassubag Keuangan dan Aset Dinas Pendidikan Kabupaten Parmout mengungkapkan, bangunan sekolah hasil rekonstruksi UNDP akan dipergunakan sebaik-baiknya. Ia juga berterima kasih atas dedikasi dan upaya memajukan pendidikan, khususnya di wilayah Parmout.

Sebelumnya, bangunan sekolah yang proses rekonstruksinya dikerjakan oleh PT Maleo Galeri Utama dan PT Wahana Mitra Kontrindo melalui proyek PETRA-UNDP tersebut, telah melalui dua kali tahapan pemeriksaan.

PT MGU, Adam mengatakan pengerjaan rekonstruksi bersama PETRA-UNDP sudah dilakukan pemriksaan oleh UNDP, Pemerintah daerah dan pihak sekolah pada April 2024 dan pihak pemerintah pusat termasuk BNPB, Bappenas dan Kementrian Keuangan juga melakukan pemeriksaan pembangunan pada 22 Juni lalu.

Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan kalayakan penggunaan bangunanan. Juga terkait Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai bangunan tahan gempa.

“Proses verifikasi bersama ini,  merupakan bagian dari upaya memastikan kondisi ke tujuh sekolah  berada dalam kondisi  baik dan layak untuk operasional,”ungkap Adam.

Perlu diketahui, PETRA adalah sebuah proyek rekonstruksi UNDP didanai oleh Pemerintah Jerman melalui KfW untuk mendukung pemulihan pascabencana di Sulawesi Tengah dan NTB.

Proyek telah berjalan sejak tahun 2019 yang menyasar 54 fasilitas publik dan infrastruktur masyarakat. 22 sasaran di NTB dan 32 di Sulteng telah secara bertahap diselelsaikan dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia melalui mekanisme BAST.

Diantaranya  22 fasilitas di NTB dan 11 fasilitas di Sulteng pada tahun 2022, dua fasilitas di Sulteng pada 2023 dan yang terakhir 19 fasilitas  pada tahun ini yakni 18 sekolah dan satu puskemas.

Dengan beroperasinya ke tujuh sekolah di Parigi Moutong ini, nantinya akan bermanfaat bagi lebih dari 1.013 siswa. IKI

Pos terkait