PALU, MERCUSUAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, terus menargetkan untuk bisa mengejar dan berupaya mencapai visinya menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul dalam Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang Berwawasan Islam Pada Tahun 2025.
Bagi Rektor Unismuh Palu, Dr Rajindra, mustahil ada peningkatan mutu mahasiswa jika dosen sebagai tenaga yang memproduksi lulusan belum berkualitas. “Untuk itu, saya dorong semua dosen yang belum S2 melanjutkan pendidikan ke jenjang S3, agar bisa lebih berkualitas lagi,”katanya, Jumat (20/9/2019).
Diantara upaya yang telah dilakukan adalah dengan mendorong semua dosen yayasan yang mengajar di kampus ini mengantongi gelar doktor (S3), tidak hanya sekadar mendorong, universitas juga siap memberikan biaya pendidikan jika dosen bersangkutan tidak mendapatkan beasiswa.
Tahun ini, sekitar lima orang dosen dari 10 dosen yang melanjutkan pendidikan S3 yang dibiayai oleh kampus Unismuh Palu. Begitu juga tahun sebelumnya, sejumlah dosen mendapatkan pembiayaan pendidikan dari kampus, khusus yang tidak mendapatkan beasiswa.
Begitu juga dengan penelitian dan pengabdian, semua dosen diminta turun melakukan penelitian dan pengabdian, selain dosen mendapatkan pelatihan penyusunan proposal, juga kampus menyediakan anggaran bagi proposal yang tidak lolos mendapatkan dana hibah dari Dikti.
Dorongan turun melakukan penelitian dan pengabdian itu, tidak hanya berkaitan dengan capaian visi universitas, melainkan juga berkaitan dengan kredit poin untuk syarat kenaikan pengkat akademik. “Jangan sampai terlalu lama di asisten ahli, dan lektor, harus segera naik, salah satu syaratnya itu punya jurnal, jurnal ini juga berkaitan dengan penelitian,”jelas rektor.
Dorongan itu tidak sia-sia, kini peringkat kampus biru Unismuh Palu ini terus mengalami peningkatan dan dapat terpantau di Sinta Ristekdikti, kini masuk dalam deretan 146 dari 2 ribuan lebih kampus.
Selain itu, kampus ini juga masuk urutan ke-136 kampus top di Indonesia berdasarkan laman web yang dirilis UniRank di tahun 2019. Dalam web itu, menampilkan 581 peringkat universitas di Indonesia berdasarkan matrik web yang mereka anggap valid dan tidak bias.
Namun kata rektor, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yang memegang teguh Al Islam Kemuhammadiyaan, semua ikhtiar tersebut, termasuk penelitian harus hasilnya bernafaskan Islam.
Selain mendorong dosen turun melakukan penelitian dan pengabdian, rektor juga mendorong mahasiswa turun melakukan penelitian dan pengabdian, paling tidak ikut serta bersama dosen melakukan penelitian dan pengabdian.
Bagi rektor, tidak cukup jika mahasiswa hanya menghabiskan waktu di dalam kampus, karena pengembangan diri tidak harus dilakukan di dalam kampus namun juga bisa dilakukan di luar kampus, seperti penelitian dan pengabdian, terlebih pemerintah menyediakan banyak anggaran untuk penelitian dan pengabdian.
“Kalau ingin unggul, harus semua bisa melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengajaran, Penelitian, Pengabdian, dan memahami dan mengamalkan Al Islam Kemuhammadiyaan,”kata rektor. UTM