BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa se- Kota Palu berunjukrasa didepan kantor DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (3/9/2019). Aksi menuntut tolak kenaikan BPJS Kesehatan dan solidaritas anti-rasisme terhadap masyarakat Papua itu, dua pendemo tiba-tiba terjatuh dan pingsan.
Aksi itu dimulai sekira pukul 09.00 wita, dimana didahului oleh massa dari IAIN Palu, setelah sekira 15 menit berorasi di depan gedung DPRD Sulteng, kemudian sejumlah massa yang merupakan mahasiswa Untad bergabung dengan mahasiswa IAIN, yang disusul sejumlah mahasiswa dari STIE Panca Bhakti.
Secara bergantian perwakilan masing-masing kampus melakukan orasi, sambil meminta agar perwakilan anggota DPRD keluar menemui massa aksi. Tidak lama berselang, aksi saling dorong antara polisi dan mahasiswa pun tak terelakan, karena mahasiswa memaksa untuk masuk ke dalam Gedung DPRD, buntut dari keterlambatan anggota dewan menemui massa aksi.
Beruntung aksi saling dorong itu, berhasil diredam dan mahasiswa langsung mengambil sikap untuk duduk, kemudian melanjutkan orasi. Di tengah-tengah berlangsungnya orasi, tiba-tiba salah seorang mahasiswi pingsan, kemudian langsung dievakuasi oleh beberapa temannya ke mobil ambulance Polda Sulteng yang memang sudah disiagakan.
Sekira 15 menit kemudian, kembali salah seorang mahasiswa kembali digotong dari kerumunan massa oleh beberapa rekannya juga karena pingsan, mobil ambulance pun kembali mengevakuasi mahasiswi tersebut.
Koordinator aksi, Aming dalam orasinya meneriakan, rencana pemerintah untuk menaikan iuran BPJS Kesehatan adalah keputusan yang hanya menambah beban rakyat kecil. Selain itu, dia juga menuntut agar Presiden RI, Joko Widodo untuk segera menyelesaikan permasalahan di Papua.
“Kita minta DPRD Sulteng untuk sama-sama meneriakan penolakan terhadap kenaikan BPJS dan presiden harus segera turun menyelesaikan konflik di Papua,”ujarnya.
Usai menyampaikan aspirasinya kepada perwakilan anggota dewan yang menemui mereka yakni Sahlan Lamporo, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib. AMR