BESUSUS TENGAH, MERCUSUAR – Aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Kota mengenai penolakan omnibus law RUU Cipta Karya berdampak pada penutupan Jalan Samratulangi dan Raden Saleh, namun juga sejumlah kios yang ada di seputar jalan tersebut terpaksa harus menutup sementara kiosnya, karena kuatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Kamis (8/10/2020).
Bahkan kemacetan arus lalu lintas pun tak bisa dihindarkan, dampak dari aksi unjuk rasa yang dilakukan ribuan mahasiswa itu.
“Tahun kemarin kami tidak menutup kios hingga akhir demonstrasi dan kami tak menyadari ada hal yang terjadi diluar dugaan kami, beberapa minuman dan roti kami hilang namun kami tidak menyesalinya dan mengikhlaskannya,”ujar salah seorang pemilik kios, Ayu.
Dampak lain dari aksi itu, selain menyisakan sampah, terkadang juga masuk pekarangan rumah warga, hilangnya barang dagangan dan membuat beberapa aktifitas masyarakat menjadi terhenti sesaat. Namun hal itu tidak disesali, karena menurut Ayu mahasiswa yang turun dalam aksi demostrasi ini juga mewakili suara rakyat yang terkadang tidak didengarkan oleh para petinggi pemerintahan.
“Kami hanya berharap agar segala aspirasi yang disuarakan oleh anak-anak mahasiswa bisa didengarkan oleh para anggota DPRD, karena dampaknya akan ke mereka juga selaku pekerja. Dan kami juga berharap agar anak-anak mahasiswa bisa pulang dengan selamat juga para polisi bisa tetap mengayomi masyarakat,”ujarnya. PPL3