Untad Bersama BMKG Gelar Kuliah Umum, Bahas Indonesia Tsunami Early Warning System

TONDO, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kamis (30/11/2023) menggelar kuliah umum, yang mengangkat tema “Indonesia Tsunami Early Warning System – Status dan Perkembangannya”. Kegiatan ini dihadiri oleh Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi (Inskalrekjarkom) BMKG, Dr. Ir. Muhamad Sadly, M.Eng.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di Aula Gedung C Pascasarjana Untad ini, Wakil Rektor Perencanaan dan Kerja Sama, Dr.sc.agr. Aiyen, M.Sc, dalam sambutannya mengatakan, Sulteng merupakan daerah rawan bencana, sehingga topik kali ini diharapkan mampu memberikan edukasi terkait kebencanaan kepada para peserta.

“Tema yang diangkat pada kesempatan kali ini sangat cocok dengan situasi Sulteng yang rentan dengan bencana, seperti yang terjadi pada 2018 lalu. Kehadiran dosen dan mahasiswa pada kesempatan ini semoga memberikan edukasi terkait mitigasi dan teknologi apa yang telah dimiliki, dalam mengantisipasi bencana yang terjadi secara tidak terduga,” ujar Dr. Aiyen. 

Dr. Aiyen menjelaskan, sebagai wilayah yang rentan bencana, SDM di Untad perlu mengembangkan keilmuan yang akan dibahas pada kuliah umum kali ini.  Selain  itu, harapannya BMKG dan Untad ke depan dapat terus melakukan pengembangan kerja sama di masa depan.

Dalam materinya, Dr. Ir. Muhamad Sadly, M.Eng selaku Deputi Bidang Inskalrekjarkom BMKG memaparkan, berdasarkan Perpres 93 Tahun 2019 tentang penguatan dan pengembangan InaTEWS di Indonesia, ada komponen struktur dan komponen kultur (sinergi kuat antar kelompok dan lembaga) yang harus diperkuat.

BMKG sebagai institusi pelaksana operasional InaTEWS (mewakili RI) kata dia, melalui InaTEWS memberi peringatan dini tsunami ke semua negara ASEAN. Untuk itu kata dia, sebagai Tsunami Service Provider (TSP) bersama India dan Australia untuk 28 negara Indian Ocean, peringatan dini tsunami harus didukung, diperkuat dan dikembangkan.

Di akhir materinya, ia turut menambahkan agar Untad dapat mengambil peran penting, seperti menjadi Center of Excellent (CoE) di bidang iptek kebencanaan, menjadi salah satu daerah mendapat pengakuan “Tsunami Ready Community” dari UNESCO, serta peran-peran lainnya. */JEF

Pos terkait