PALU, MERCUSUAR – Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (UNTAD) melaksanakan pendampingan kepada kelompok tani di Desa Solouve, Kecamatan Sigi-Biromaru, Kabupaten Sigi, untuk penerapan teknologi budidaya bawang merah. Desa ini dikenal sebagai sentra produksi bawang merah varietas Lembah Palu, bahan utama bawang goreng khas Sulawesi Tengah. Namun, dalam dua tahun terakhir, produksi bawang merah di desa ini menurun drastis akibat kekurangan air irigasi, penurunan kesuburan tanah, serta peningkatan serangan hama dan penyakit.
Sebagai upaya revitalisasi, tim dosen UNTAD yang dipimpin oleh Prof. Dr. Muhammad Ansar terjun langsung ke lapangan bersama penyuluh dan petani untuk memberikan pelatihan terkait teknologi konservasi air, pengelolaan tanah berkelanjutan, serta pengendalian hama dengan bahan alami. Tim juga memperkenalkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati dari tanaman sereh serta pestisida hayati berbasis Trichoderma.
Kegiatan yang berlangsung pada 20-21 Juli 2024 ini diikuti oleh 15 petani, penyuluh, serta mahasiswa UNTAD dari program Agroteknologi. Melalui penyuluhan dan pelatihan ini, para petani diharapkan dapat mengembangkan kembali budidaya bawang merah varietas Lembah Palu, sehingga dapat mendukung industri bawang goreng setempat.
Program ini didukung oleh DIPA Fakultas Pertanian UNTAD dengan harapan mampu membangkitkan kembali produktivitas bawang merah di Desa Solouve.