PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) resmi meluncurkan program Kelas Hilirisasi bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Selasa siang (27/5/2025), dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Ruang Rektor Untad. Program ini ditujukan untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2025/2026 pada dua program studi sarjana terapan, yakni Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik dan Teknologi Rekayasa Manufaktur, Fakultas Teknik Untad.
Rektor Untad, Prof. Amar, dalam sambutannya menyatakan, kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama strategis antara Untad dan PT IMIP dalam rangka mendukung kebijakan Kampus Berdampak serta memperkuat link and match antara dunia pendidikan tinggi dan industri.
“Mahasiswa yang diterima pada dua kelas ini akan mendapatkan pembiayaan penuh selama delapan semester atau empat tahun masa studi,” ujar Prof. Amar.
Program ini juga akan melibatkan kunjungan lapangan, pemagangan, hingga pengajaran bersama dengan praktisi industri dari IMIP. “Kelas ini akan menjadi model pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan industri, di mana sekitar 60–70 persen pembelajaran diarahkan pada penguasaan keterampilan (skills) praktis,” tambahnya.
Manajer HRD PT IMIP, Achmanto Mendatu menegaskan, kelas ini merupakan respon konkret terhadap kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di sektor hilirisasi nasional, khususnya di bidang mineral dan logam.
“Kekurangan tenaga kerja terampil di sektor ini sangat nyata. Karena itu, kami ingin memastikan keterlibatan industri sejak proses pendidikan, mulai dari kurikulum hingga implementasi pembelajaran,” jelasnya.
Sebagai kelas unggulan, mahasiswa juga akan mendapat pendampingan intensif dan pembelajaran berbasis industri. IMIP sendiri menjanjikan bahwa seluruh biaya kuliah ditanggung dalam skema beasiswa institusional. Jika mahasiswa menerima beasiswa lain secara individu, maka pembiayaan oleh IMIP dapat digantikan.
Peluncuran ini disambut baik oleh jajaran pimpinan Untad, termasuk tiga wakil rektor, dekan dan wakil dekan Fakultas Teknik, serta para kaprodi dari dua program studi yang terlibat. Dalam kesempatan tersebut, Untad juga mengungkapkan rencana ke depan untuk melibatkan mitra industri lain dalam membangun laboratorium dan fasilitas belajar tambahan, termasuk kemungkinan kolaborasi lanjutan dengan Hainan University di Tiongkok.
“Kita ingin kelas hilirisasi ini menjadi tonggak baru dalam membangun Kampus Berdampak yang sesungguhnya, di mana mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga dipersiapkan langsung untuk dunia kerja,” pungkas Prof. Amar.
Program ini menargetkan penerimaan sebanyak 160 mahasiswa baru pada tahun ajaran pertama. Mahasiswa akan mulai belajar pada semester ganjil tahun 2025 dengan kurikulum yang sudah disesuaikan secara langsung bersama pihak industri. JEF