PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) melakukan penandatangan Academic Collaboration Agreement dalam bidang penelitian, dengan University of College London (UCL), Senin (16/11/2020), bertempat di ruang Rektor Untad. Nota perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Amar, ST, MT, didampingi oleh Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP dan Head of Research Contract University of College London, Skye M. Van De Vorst.
Proyek kerjasama ini bertajuk Fostering Resilient Recovery in Displaced Communities via School-based Hubs, yang berfokus pada penelitian terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), akibat gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, pada 28 September 2018, melalui rehabilitasi dan rekonstruksi berbasis sekolah.
Ditemui di ruangannya, Prof. Dr. Ir. Amar, ST, MT, Jumat (18/12/2020) menjelaskan, dalam kesepakatan tersebut, Untad dan UCL akan melakukan kerjasama penelitian selama 3 tahun. Kerjasama ini mencakup pertukaran penelitian antara Untad dengan UCL.
“Nantinya mahasiswa post-doctoral dari UCL, dapat melakukan riset penelitian terkait bencana, yang terjadi di Palu,” terang Prof. Amar. Lebih lanjut Prof. Amar menjelaskan, kerjasama penelitian ini didanai oleh UK Research and Innovation (UKRI), dengan The Global Challenges Research Fund (GCRF) dengan total dana sekitar Rp200 miliar.
Selain Untad, UCL juga menggandeng Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, sebagai universitas pendamping dalam proyek kolaborasi ini. Sebagaimana diketahui, Palu dan Aceh pernah mengalami bencana alam berupa gempa dan tsunami, sehingga kerjasama penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih, terkait ketahanan dan pemulihan masyarakat dalam menghadapi bencana. */JEF