PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tengah (Sulteng, melaksanakan seminar bertajuk Pelibatan Civitas Akademika dalam Pencegahan Terorisme melalui FKPT Sulteng, Selasa (8/9/2020). Seminar ini dilaksanakan di Theater Room Untad, dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, dalam sambutannya mengatakan, sejauh ini Untad telah melibatkan diri dalam upaya mencegah masuknya paham-paham radikal di lingkungan kampus, dengan membentuk Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA). Lembaga ini kata rektor, setiap tahun melaksanakan pengkaderan, terutama kepada para pengurus lembaga kemahasiswaan, dalam upaya mencegah masuknya paham-paham radikal di lingkungan kampus.
“Jaga kampus kita dari radikalisme. Insya Allah kampus kita bebas dari radikalisme dan terorisme. Saya juga menyampaikan kepada seluruh dosen, jangan coba-coba melaksanakan kegiatan di dalam kampus yang bernuansa radikal,” ujar rektor.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, dalam pidato nya pada seminar tersebut menjelaskan, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ada di 32 provinsi di Indonesia, salah satunya di Sulteng, sebagai wujud upaya negara melakukan penanggulangan radikalisme dan terorisme. Menurutnya, ada dua upaya untuk melawan radikalisme dan terorisme, yakni pencegahan dan penindakan, yang tidak bisa dilakukan secara parsial.
Menurut Mantan Kabagbanops Densus 88 Anti Teror Polri ini, perkembangan radikalisme tidak bisa dilepaskan dari perkembangan terorisme, karena radikalisme adalah fase awal dari terorisme. Dirinya juga menegaskan, radikalisme dan terorisme bukan monopoli salah satu agama, tapi potensial ada di seluruh individu manusia.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, Ketua FKPT Sulteng, Dr. Ir. Muhd. Nur Sangaji, Kabid Penelitian FKPT Sulteng, Dr. Moh. Irfan Mufti, serta mantan napiter, Yudi Zulfahri. JEF