TONDO, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Merdeka tahun akademik 2020/2021, Selasa (15/6/2021) pagi. Kegiatan yang dihadiri secara luring para dosen serta secara daring oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Lukman Najamuddin, M.Hum ini, dilaksanakan di Ruang Konferensi, Lantai II Gedung IT Center Untad.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Pengembangan dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng, menitipkan harapannya, agar kegiatan ini dapat mengukur capaian-capaian program pertukaran mahasiswa kali ini.
“Program pertukaran mahasiswa ini dibagi dalam tiga kawasan, yakni kawasan timur, tengah dan barat untuk seluruh mahasiswa kita, sehingga terjadi pertukaran ilmu. Selain itu, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan wawasan mahasiswa dan cinta tanah air, melalui pengenalan berbagai budaya, sehingga mahasiswa makin meningkat rasa Bhineka Tunggal Ika nya,” jelas Prof. Amar.
Lanjut Prof. Amar, kegiatan Merdeka Belajar perlu kita re-streaming dan biasakan dengan mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa yang berminat untuk mendaftar, di mana kata dia, saat ini mahasiswa memiliki animo yang cukup tinggi untuk berpartisipasi.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan monitoring dan evaluasi ini, membuat hasil program semakin terukur dan jelas apa capaian-capaiannya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada dosen yang telah mengambil bagian, dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam mensukseskan program ini,”ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Pusbang MBKM Untad, Dr. Anang M Diah, M.Si., Ph.D, menyampaikan terkait detail monev mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Merdeka tahun akademik 2020/2021
“Pada 27 Mei 2021, telah dilakukan kegiatan yang sama yang diikuti oleh mahasiswa dan digelar secara daring serta luring. Evaluasi pada hari ini, diperuntukkan khusus untuk para dosen. Beberapa poin yang disampaikan mahasiswa melalui media kuesioner dan lainnya, menunjukkan mahasiswa merasa sangat puas, meski ada beberapa yang masih kurang dari sisi jaringan,” ujarnya.
Lanjut Dr. Anang, untuk program Indonesia International Student Mobility Award, ada satu mahasiswa yang menjadi kandidat asal Fakultas Teknik, yang harapannya ada kandidat lain yang turut diterima di Irlandia. Ke depan kata dia, pihaknya sudah menyiapkan beberapa hal bersama Balai Bahasa dan rektor, di mana mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa asing, akan direkrut dan dibiayai untuk semakin meningkatkan kemampuan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris untuk peningkatan kompetisi, baik tingkat nasional dan internasional. JEF/*