Untad Pisah Sambut Peserta PERMATA SAKTI

PERMATA

PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan pisah sambut peserta Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara – Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (PERMATA SAKTI) tahun 2020 secara daring, Kamis (17/9/2020).

Kegiatan PERMATA SAKTI yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tersebut, melibatkan 48 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, dan dilaksanakan pada semester berjalan tahun ajaran 2020/2021.

Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, melalui Wakil Rektor bidang akademik, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum mengatakan, mahasiswa yang telah menentukan pilihan untuk kuliah selama satu semester di Untad, berasal dari beberapa PTN dari kawasan timur, barat dan tengah Indonesia.

“Hari ini saya kira, kita kembali mencatat lembaran sejarah baru, karena melakukan perkuliahan secara daring, yang pesertanya dari berbagai PTN di kawasan barat dan tengah Indonesia. Ini tentu memberi dampak positif, memberi resonansi yang cukup baik, bagi atmosfer akademik di dunia PT,” ujar Dr Lukman.

Kata dia, PERMATA mulai dirintis pada tahun 2014 dan melibatkan beberapa PT dan mahasiswa secara terbatas, kemudian terus berkembang, mendapat respon positif dari pimpinan PT, begitu juga dari kementerian.

“Bahkan sejumlah mahasiswa kita yang terlibat dalam program tersebut merasakan manfaatnya. Ada perubahan secara signifikan dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik,” ujarnya.

Lebih lanjut kata dia, PERMATA ini terus berkembang. Pada tahun 2019, ditambahkan kata SAKTI sehingga berubah menjadi PERMATA SAKTI, yang dicirikan mulai dikembangkan dan sudah mulai ada pembelajaran secara online.

“Jadi separuh waktu mahasiswa ketika mengikuti program PERMATA SAKTI bisa mengikuti kuliah secara online,” ujarnya.

Tujuan dari PERMATA SAKTI antara lain meningkatkan wawasan kebangsaan integritas, solidaritas perekat kebangsaan antara mahasiswa Indonesia melalui pembelajaran dan antar budaya. Itulah sebabnya, kenapa program ini dikhususkan atau diberi kesempatan kepada mahasiswa yang dari wilayah timur, tidak bisa mengikuti program ini di wilayah timur, harus menyeberang wilayah, menyeberang kawasan, harus memilih PT yang berada di kawasan barat atau tengah, begitu juga mahasiswa dari kawasan barat, tidak bisa kuliah di kawasan barat, mesti memilih PT yang ada di kawasan timur dan tengah.

Program ini kata dia, untuk mendukung program merdeka belajar dan kampus merdeka, dalam rangka menambah kompetensi luaran PT. Jumlah mahasiswa yang terlibat pada tahun 2019 sebanyak 350, dan dengan model perkuliahan daring, maka mahasiswa pada tahun ini hampir 10.000 yang terlibat dalam program PERMATA SAKTI.

“Saya berpesan mari kita jaga nama baik Universitas, mari kita kuliah lebih serius, lebih meluangkan waktu, lebih fokus pada aktivitas perkuliahan. Kalau sebelumnya kuliah kita di Untad, hanya butuh mungkin 6 jam sehari belajar, maka itu perlu ditingkatkan,” pungkasnya. JEF

Pos terkait