TONDO, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) menyiapkan kuota 3962 kursi, menghadapi pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018, yang telah dimulai sejak 5 April. Adapun total kuota penerimaan mahasiswa baru 2018 berjumlah 9935 kursi, dengan pembagian SNMPTN 2993 kursi, SBMPTN 3962 kursi, serta SMMPTN 2980 kursi.
Demikian dikatakan Ketua Panitia Pelaksana SNMPTN/SBMPTN Untad, Prof Dr Sutarman Yodo, SH, MH, didampingi Koordinator Humas SNMPTN/SBMPTN Untad, Dr Darsikin, MSi, pada konferensi pers terkait pelaksanaan SBMPTN Untad, Jumat (6/4/2018), bertempat di Sekretariat Panitia SNMPTN/SBMPTN Untad, Gedung Rektorat.
Prof Sutarman mengatakan, pendaftaran SBMPTN akan dibuka hingga 27 April mendatang. Para pendaftar dapat melakukan pendaftaran secara online, di lokasi yang terhubung dengan jaringan internet, dengan ketentuan lulusan SMA sederajat atau paket C, dari tahun 2016-2018.
Pada proses pendaftaran kata Prof Sutarman, para pendaftar dapat memilih, ingin mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC). Khusus untuk UTBK, pendaftaran akan dimulai pada 18 April, sehari setelah pengumuman hasil SNMPTN.
“Mengapa dimulai setelah pengumuman SNMPTN, agar mereka yang dinyatakan tidak lulus SNMPTN, punya kesempatan memilih UTBK sebagai pilihan metode ujian SBMPTN, karena kuota UTBK tahun ini hanya berjumlah 225 kursi. Kuota ini sendiri naik sekitar hampir 100 persen dari tahun lalu, yang hanya berjumlah 120 kursi,” jelas Prof Sutarman.
Adapun terkait proses pendaftaran, Prof Sutarman menghimbau para pendaftar sebaiknya mendaftar dan melakukan pengisian data secara mandiri, untuk menghindari kesalahan pengisian data. Kata dia, proses pendaftaran yang dibantu orang lain, atau tempat yang membuka pelayanan pendaftaran online, punya potensi terjadi kesalahan saat pengisian data.
Pelaksanaan ujian SBMPTN Untad sendiri akan dilaksanakan pada 8 Mei mendatang, bertepatan dengan pendaftaran ulang pendaftar yang lulus SNMPTN. Kepada para peserta, Prof Sutarman menyarankan agar mengetahui lokasi ruang ujian masing-masing, minimal satu atau dua hari sebelum ujian.
“Kami sarankan untuk mencari ruangan satu atau dua hari sebelum hari H, agar tidak kebingungan dan waktu tidak terbuang percuma. Adapun lokasi ujian di kampus Untad mampu menampung sekitar 7 ribuan peserta. Jika sampai 10 ribuan peserta, panitia akan meminjam ruangan kelas sekolah di sekitar Untad, seperti SMAN 5, SMKN 5, SMPN 19, SMP/SMA MADANI, hingga SMKN 2 dan Labschool Untad,” jelasnya.
Prof Sutarman juga menjelaskan, pelaksanaan SBMPTN kali ini relatif sama dengan tahun lalu. Bedanya, perguruan tinggi tidak lagi sebebas dulu, karena untuk tahun ini, semua aktivitas penambahan kuota sangat dibatasi, beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang terkadang hingga melebihi kuota.
“Kuota SNMPTN yang masih ada, bisa ditransfer ke SBMPTN, dengan catatan ada SK Rektor yang melegalkan pemindahan kuota itu. Hal yang paling penting harus diketahui, pendaftar yang diterima di SBMPTN namun tidak melakukan pendaftaran ulang, tidak akan lagi bisa seenaknya mendaftar kembali ikut SMMPTN. Berdasarkan Standar Operasional Baku (SOB) nya, kuota peserta yang lulus SBMPTN namun tidak mendaftar ulang pasca lulus SBMPTN yang dapat dipindahkan ke SMMPTN, hanya sebesar 10 persen, itupun harus disertai SK Rektor,” urainya.
Demikian pula dengan pendaftar yang memilih program studi di luar kampus utama (PSDKU) yang terletak di Kabupaten Tojo Unauna dan Morowali, agar langsung memilih program studi yang dimaksud pada saat mendaftar secara online, misalnya jika meminati program studi Agroteknologi PSDKU Morowali, maka pada pilihan program studi yang diminati, harus memilih pilihan program studi tersebut pada laman pendaftaran, karena PSDKU ini berdiri sendiri, terlepas dari program studi induk.
Adapun biaya pendaftaran sebesar Rp200 ribu, yang dibayarkan via bank. JEF