TANAMODINDI, MERCUSUAR – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) di Kota Palu berlangsung khidmat dan penuh haru. Pada momen tersebut, puluhan guru dari jenjang SD, SMP, hingga SMA sederajat, serta sejumlah sekolah, menerima penghargaan dari Pemerintah Kota Palu sebagai apresiasi atas dedikasi dan prestasi mereka.
Penghargaan diberikan kepada guru-guru berprestasi, guru berdedikasi khusus, serta sekolah-sekolah yang berhasil meraih juara pada lomba sekolah berprestasi tingkat SD dan SMP se-Kota Palu. Sebanyak enam sekolah tiga SD dan tiga SMP berhasil meraih bonus total Rp150 juta untuk masing-masing sekolah.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan, peringatan HGN dan HUT PGRI adalah momen mulia, untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pendidik yang mengabdikan diri membangun generasi bangsa.
“Bukan sebuah hal yang harus dimentahkan lagi, bahwa bapak/ibu merupakan pahlawan yang tidak mengenal masa dan waktu. Keberadaan gurulah yang mengantarkan anak-anak bangsa memiliki harkat dan martabat,” ujar wali kota.
Ia menambahkan, ilmu yang diberikan para guru adalah amal jariyah yang tidak terputus, menjadi alasan mengapa para pendidik begitu dimuliakan.
Wali kota menyampaikan, pesan dalam ikrar dan lagu-lagu yang dilantunkan dalam upacara, menjadi pengingat bagi Pemerintah Kota Palu untuk terus memperkuat komitmen dalam memberikan perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan guru.
“Perlindungan tentunya menjawab harapan para guru, memperhatikan kesejahteraan mereka setelah melewati masa baktinya untuk Kota Palu,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, wali kota juga menyinggung pekerjaan rumah pemerintah terkait kurang dari 100 tenaga pendidik yang hingga kini belum diangkat menjadi PPPK. Ia berharap proses pengangkatan dapat segera terealisasi.
“Semoga dalam waktu dekat upaya Pemerintah Kota Palu dapat membuahkan hasil, agar mereka bisa segera diangkat PPPK sebagaimana yang diharapkan,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan khusus, wali kota menyerahkan tiga unit laptop kepada tiga guru teladan yang menunjukkan keteladanan melalui tindakan sederhana namun bermakna, masing-masing Ayu Ningsih yang mengambil bendera jatuh ketika semua orang mengabaikannya, Anas yang memungut sampah di gerbang kantor wali kota saat upacara berlangsung dan Thoriq yang turut menjaga kebersihan lingkungan upacara
“Apa yang mereka lakukan lahir dari hati, bukan karena mengharapkan sesuatu,” kata wali kota.
Menutup arahannya, wali kota meminta seluruh kepala sekolah untuk menciptakan suasana kekeluargaan di lingkungan sekolah serta memperkuat hubungan harmonis antara pimpinan dan guru.
“Jadikan guru sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sekolah. Saya berharap ke depan, aduan terkait manajerial kepala sekolah tidak menjadi catatan negatif bagi kita sekalian,” harapnya. UTM
Upacara HUT PGRI dan HGN, Puluhan Guru dan Sejumlah Sekolah Raih Penghargaan






