TONDO, MERCUSUAR – Pusat Bahasa Universitas Tadulako (Untad) kembali membuka kursus persiapan TOEFL ITP, untuk mempersiapkan dosen-dosen di Untad, yang akan melanjutkan studi di luar negeri. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, Rabu (29/7/2020) di gedung UPT Bahasa Untad.
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama kurang lebih dua minggu, mulai 30 Juli – 14 Agustus 2020. Kepala UPT Bahasa Untad, Prof. Konder Manurung, DEA, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan, sebelum kegiatan ini dilaksanakan, akan dilakukan pre-test terlebih dulu, untuk menyaring 20 peserta terbaik dari masing-masing fakultas.
“UPT Bahasa sudah menyurat ke fakultas yang ada, agar mengirimkan pesertanya. Kali ini kami akan melakukan pre-test. Jadi, dari seluruh bapak/ibu dosen yang dikirim dari fakultas, tidak otomatis ikut. Kita buat pre-test, kemudian setelah hasil pre-test didapatkan, nantinya akan ada 20 peserta yang terbaik, sesuai dengan kapasitas ruangan yang sudah kami siapkan, serta tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada,” ujar. Prof. Konder.
Dirinya juga menyampaikan, UPT Bahasa ingin sedikit mengubah konsep kegiatan ini menjadi lebih menantang bagi dosen-dosen yang ingin belajar bahasa Inggris dan yang ingin studi ke luar negeri. Tujuan pelatihan bahasa ini sendiri kata dia, pada dasarnya agar civitas akademika Untad bisa melanjutkan studi di luar negeri.
“Tujuan kegiatan kali ini adalah untuk memotivasi dosen-dosen Untad, untuk bisa studi ke luar negeri lagi. 20 peserta nantinya, diharapkan setidaknya dapat mencapai skor minimum yang diinginkan oleh requirement dari perguruan tinggi,” ujarnya.
Prof. Konder menambahkan, di akhir kegiatan ini, akan ada TOEFL ITP.
“Karena sasaran kita adalah, mereka bisa keluar negeri. Jika bapak/ibu peserta ingin ikut TOEFL ITP, maka harus mendaftar dan membayar sendiri. Tapi kami sudah sangat berterima kasih kepada pihak universitas, yang telah memberikan biaya untuk persiapan TOEFL ITP,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Untad dalam sambutannya, mengungkapkan pentingnya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
“Jika lanjut studi di luar negeri, kita bisa mendapatkan nilai plus dalam hal wawasan dan juga jaringan. Apalagi jika ada forum-forum ilmiah, itu sangat besar manfaatnya. Untad harus mampu bersaing di tingkat internasional” ujarnya.
Dirinya juga menitipkan harapan, semoga kegiatan yang dilakukan ini, dapat memberikan manfaat pada dosen-dosen muda Untad, yang nantinya di lima hingga 10 tahun yang akan datang, mereka ini yang akan menjadi generasi penerus di Untad. JEF/*