TANAMODINDI, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid berharap, setelah diterapkan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar menggunakan QR code, maka kedepannya, tidak ada lagi antrean truk seperti pada sebelumnya.
Wali kota meyakini dengan cara pembayaran tersebut, maka secara perlahan membuat antrean kendaraan truk maupun kendaraan ekspedisi lainnya di SPBU di Kota Palu akan berkurang.
“Dengan adanya aplikasi ini, pasti akan membantu dan mengurai situasi dan kondisi macetnya pengisian bahan bakar yang dimiliki,” jelasnya.
Para supir truk pun diminta, untuk dapat beradaptasi dan langsung mendaftarkan data kendaraanya sehingga mendapatkan QR Code yang dimaksud.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar JBT (subdisi) menggunakan QR code pada aplikasi MyPertamina di semua SPBU Kota Palu.
Uji coba pembelian BBM menggunakan QR code ini dilakukan terbatas. Jika sudah terdaftar dalam program subsidi tepat MyPertamina akan mendapatkan QR code yang perlu ditunjukkan untuk melakukan pembelian Solar subsidi.
Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan QR Code/sudah terdaftar di website Subsidi Tepat atau mendaftar langsung di SPBU, akan dilayani pembelian Solar subsidi dengan volume sesuai dengan SK BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni Roda 4 Pribadi maksimal 60 liter/hari, kedua untuk Roda 4 Angkutan Barang dan Umum maksimal 80 liter/hari dan kendaraan Roda 6 Angkutan Barang dan Umum maksimal 200 liter/hari.
“Pembelian ini berkala setiap harinya sesuai jatahnya, untuk itu pihak Pertamina mengharapkan adanya pengawasan pihak pemerintah dan kepolisian dalam penyaluran BBM bersubsidi ini untuk tepat sasaran, “ungkap Fahrougi Andriani Sumampouw, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Sulawesi,di peninjauan pelaksnaaan penerapan QR Code pembelian Solar bersubsidi bersama Wali Kota Palu, di SPBU Diponergoro, Senin (9/1/2023). RES