Wali Kota Hadiri Pentahbisan Gedung GPID Koinonia

Gereja-4c181a53
SAMBUTAN - Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, saat menyampaikan sambutan pada acara pentahbisan gedung GPID Koinonia, Kelurahan Birobuli Selatan, Minggu (23/10/2022). FOTO: Humas Pemkot

BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menghadiri acara Pentahbisan Gedung Gereja dan Pengucapan Syukur Jemaat GPID Koinonia Palu, Minggu (23/10/2022) di GPID Koinonia Palu Jalan Tangkasi, Birobuli Selatan, kecamatan Palu Selatan.

Ketua Jemaat GPID Koinonia Palu Pdt.Agustinus S Pailah, Ketua Panitia Pembangunan GPID Koinonia Lasarus Sinaga hadir dalam kegiatan ini. Termasuk Anggota DPRD Kota Palu Marcelinus Pasapan dan Joppy Alvi Kekung

Adapun tema yang diusung dalam kegiatan ini “Hendaklah Hidupmu Bercahaya dan Memuliakan Tuhan, Matius 5:16. Dengan sub tema “melalui pentahbisan gedung gereja dan pengucapan syukur kita wujudkan persekutuan yang rukun dan damai agar menjadi berkat bagi semua mahluk.

Dikesempatan tersebut, Wali kota menandatangani prasasti pentahbisan GPID Koinonia Palu bersama dengan Ketua Sinode Gereja Protestan Indonesia Donggala Sulawesi Tengah Pdt Dr Alexander Zeth Rondonuwu, M Teol sekaligus ikut pula berpartisipasi pada acara lelang natura pembangunan gereja.

Wali kota menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada segenap panitia pelaksana, yang telah berupaya bekerja keras sehingga placara pentahbisan gedung gereja dan pengucapan syukur Jemaat GPID Koinonia Palu bisa terlaksana. Satu hal yang menjadi pesan simbolis dalam peristiwa pentahbisan rumah ibadah menurutnya adalah kebersamaan dan persaudaraan.

Karena gedung gereja ini tidak dibangun seorang diri, tapi dibangun atas dasar persekutuan dan kebersamaan. Ibarat pasir, batu, kayu, besi dan semen, maka semua itu saling membutuhkan untuk membangun sebuah konstruksi bangunan yang kuat.

Pertama, bangun terus persaudaraan dan persekutuan, eratkanlah tali kekerabatan dan kekeluargaan, sebab kita semua tahu, tanpa kebersamaan, tanpa persekutuan, tanpa kerjasama maka usaha apapun akan sia-sia.

Kedua, dengan adanya gedung gereja yang baru ini, maka ada semangat baru, ada tekad baru, dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat, sekaligus membangun masyarakat.

Hal ini karena jemaat dan masyarakat sekitar merupakan dua sisi yang saling melengkapi, ibarat papa dan mama, ina dan ama, keduanya saling topang-menopang, untuk kemajuan jemaat dan masyarakat. RES

Pos terkait