Wali Kota: Potensi Pendapatan Daerah Belum Dikelola Optimal

TIPO, MERCUSUAR – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengungkapkan, begitu banyak potensi pendapatan daerah di kota tersebut yang belum terkelola dengan baik. Hal ini disampaikannya pada peresmian Kantor Camat Ulujadi, Selasa (21/3/2023).

“Banyak pedagang-pedagang kecil kita seperti penjual pentol, toko-toko, dan lainnya tidak ada ba kasih apa-apa. Bagaimana daerah mau punya uang,” katanya.

Ia mencontohkan di Kota Batam, para pedagang kecil di sana membayar setiap bulan retribusi ke daerah itu sebesar Rp300 ribu. Sedangkan di Kota Palu, katanya penjual warung makan seperti Warung Sari Laut ditarik retribusinya sekitar Rp100 ribuan itu sulit.

“Nasuli (mahal red.). Nah di Batam penjual pentol yang biasa rame itu seperti siomay itu Rp300 ribu per bulan, tapi masyarakatnya mau. Di kita, tidak ada. Bagaimana kita kasih kuat lagi perhatian kepada masyarakat. Bagaimana kita punya pegawai mau semangat bekerja, kalau mereka dapat kecil,” ungkapnya.

Namun demikian kata dia, walaupun Pemerintah Kota Palu kondisinya pas-pasan, pihaknya terus berusaha melakukan yang terbaik. Seperti gaji RT/RW yang saat ini naik terus dari Rp150 ribu, kini menjadi Rp500 ribu. Begitupun Padat Karya, dari Rp250 ribu sudah naik menjadi Rp750 ribu.

Demikian halnya para imam, pegawai syara’ maupun petugas rumah ibadah, yang tadinya tidak memperoleh BPJS Ketenagakerjaan, kini sudah dapat dan bahkan BPJS Kesehatan pun, mereka sudah dapat.

“Kita masih mau berbuat lebih banyak lagi, tapi uang kita kecil. Belum lagi penerimaan lainnya. Kasian kita punya kota ini. Kita harus peduli. Kota ini tidak bisa berubah, kalau bukan kita yang merubahnya. Masyarakat harus mau. Jangan tidak mau,” ujarnya. RES

Pos terkait